Inilah Terobosan Ketum SMSI Auri Jaya

Kamis, 10 Mei 2018 – 22:14 WIB
Ketum SMSI Auri Jaya (depan jas hitam) berfoto bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan para pengurus SMSI Jabar. Foto: istimewa

jpnn.com, BANDUNG - Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya menyampaikan programnya sebagai upaya membantu perusahaan-perusahaan media online di daerah agar dapat berkembang.

Dalam waktu dekat, SMSI di bawah kepemimpinan Auri Jaya akan meluncurkan newsroom.

BACA JUGA: Punya Ketum Baru, SMSI Bakal Genjot Sindikasi Pemberitaan

"Sebentar lagi kami akan meluncurkan newsroom yang dapat dijadikan sebagai sarana berbagi informasi dan berita, sehingga berita dan informasi tetap update," kata Auri Jaya saat melantik pengurus SMSI Provinsi Jawa Barat periode 2017-2022 di Gedung Pakuan jalan Cicendo No.1 Bandung, Kamis (10/5/2018).

Hadir dalam pelantikan itu, Gubernur Jawa Barat DR. H. Ahmad Heryawan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Jawa Barat, Penasehat SMSI Pusat Atal S Depari, Sekjen SMSI Pusat Firdaus, Ketua PWI Provinsi Jawa Barat, Mirza Zulhadi, Ketua DKD Provinsi Jawa Barat Noe Firman serta puluhan pemilik media online yang ada di Jawa Barat.

BACA JUGA: Rapimnas di Babel, SMSI Undang Kapolri Jenderal Tito

Auri Jaya dalam kata sambutannya menyampikan bahwa dengan adanya newsroom nanti, setiap anggota dapat saling berbagi berita. Anggota perusahaan media yang ada saat ini sebanyak 437 perusahaan media di 30 provinsi. Jika setiap hari satu media mengirim 10 berita saja, maka sehari akan ada 3700 berita di newsroom.

"Ini bisa dimanfaatkan oleh teman-teman untuk kepentingan pemberitaan di media masing-masing,” jelas Auri.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan bahwa perkembangan digital adalah suatu keniscayaan. Ia menyebut bahwa saat ini sudah memasuki revolusi industri ke empat dimana semua sudah serba digital.

“Saat ini sudah terjadi revolusi industri keempat. Di mana ditandai dengan semakin majunya teknologi informasi, termasuk dalam kehidupan ekonomi, perburuhan dan tenaga kerja. Saya belum ada bayangan, setelah revolusi digital ini, apakah kedepan tenaga manusia diganti atau beralih ke mesin. Bagaimana 4 ke 5, atau bisa jadi ini puncaknya, atau kembali ke awal. Namun hal ini tentu saja harus kita hadapi. Tinggal bagaimana kita menghadapinya,” kata Aher.

Sebab, kata Aher, jika perkembangan revolusi industri itu tidak disikapi dengan baik, maka Indonesia akan tertinggal oleh negara-negara lain.

“Contohnya Korea. Padahal, usia kemerderkaan mereka dengan kita hanya beda 2 hari. Mereka tanggal 15 Agustus dan kita tanggal 17 Agustus. Tetapi lihat Korea sekarang. Ada apa dengan kita Indonesia, dimana kita memiliki semua kekayaan alam, sementara Korea jauh dari kita. Namun mereka bisa lebih maju, ini yang perlu kita pikirkan bersama,” tambah Aher.

Khusus kepada SMSI, Aher berpesan agar dapat menghadirkan informasi positif yang membangun, sesuai dengan fakta dan koridor jurnalistik. Sehingga dapat memberikan nuansa baik, terutama dalam hal pembangunan khususnya di Jabar. “Bangun cara pandang yang baik, hadirkan informasi positif membangun,” Ujar Aher.

Sementara itu, Ketua SMSI Jawa-Barat Hardiyansyah mengatakan nantinya SMSI akan membantu media-media online di Jawa barat agar dapat berkembang dan menjadi media online yang profesional dan berintegritas.

“Kita akan segera bergerak, terutama membuat program-program untuk kemajuan kita bersama,” ujar Hardiansyah singkat. (jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler