jpnn.com -
PUTRAJAYA - Delapan perompak yang membajak kapal tanker berbendara Malaysia, MT Orkim Harmony akhirnya ditangkap saat mencoba melarikan diri pada Kamis malam. Tapi sayangnya mereka tidak berhasil.
BACA JUGA: Begini Cara Pembajak Tanker Malaysia Kelabuhi Aparat
Sekitar 08:30 pada hari Kamis, mereka membebaskan ABK, lalu melarikan diri menggunakan sekoci milik MT Orkim Harmony menuju Vietnam, sekitar 175km dari lokasi kapal tanker tersebut.
Para pembajak sempat meloloskan diri setelah mengancam kapten kapal untuk tidak membunyikan alarm dan meminta empat kapal Angkatan Laut Malaysia (RMN) yang mengawasi tanker tersebut menjauh setidaknya 9km dari MT Orkim Harmony.
BACA JUGA: Gadis 22 Tahun Diperkosa Secara Bergantian oleh 7 Pria
Tetapi pada Jumat (19/6) pukul 06:30 - sekitar 10 jam setelah meninggalkan kapal tanker - bajak laut ditangkap, terapung sekitar 148km di lepas pantai Vietnam, dekat Tho Chu Island.
Mereka hanya bisa kabur samapi 27 km di laut bebas dan mereka berada di wilayah perairan Vietnam. Angkatan Laut Laksamana Kepala Tan Sri Abdul Aziz Jaafar membenarkan penangkapan para pembajak ini di Vietnam.
BACA JUGA: Setelah Kabur, di Sinilah Para Pembajak Tanker Malaysia Tertangkap
Jaksa Agung lanjut Aziz Jaafar langsung melayangkan permintaan melalui Wisma Putra ke pemerintah Vietnam agar menangkap dan meng-ekstradisi mereka untuk menghadapi tuduhan.
Menurutnya para perompak ini mengancam akan menyakiti ABK jika kapal RMN tidak menjauh dari kapal tanker. "Kami memutar kapal sesuai keinginan perompak. Saat kami melakukan hal itu, mereka melarikan diri," katanya.
Hanya kapal RMN yang mengawasi setelah kapten kapal tanker mengingatkan kapal patroli KD Terengganu pada pukul 01.00, Jumat (19/6) kemarin.
Laksamana Abdul Aziz mengatakan perompak mengancam membunuh keluarga kapten kapal jika ia membunyikan alarm selama pelarian mereka. "Perompak mengintimidasi kapten secara pribadi sehingga ia ketakutan," katanya.
Sebelumnya MT Orkim Harmony, membawa 6.000 ton bahan bakar jenis RON95 dibajak saat berlayar menuju pelabuhan Kuantan dan diharapkan tiba sekitar pukul 2:30 hari ini.
Di antara awak 22, hanya koki asal Indonesia Mavit Matin yang terluka dalam insiden itu. Ia ditembak di paha dan diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Kubang Kerian, Kelantan. Lukanya tidak begitu serius.
Wakil Direktur Jenderal (operasi) Agen Keamanan Maritim Malaysia, Maritim Laksamana Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar mengatakan, pihak berwenang Malaysia akan menghukum pelaku 10 sampai 15 tahun penjara dan lima cambukan rotan jika terbukti melakukan pembajakan.
"Itu akan menjadi ganjaran bagi mereka atas kegiatan kecil ini," katanya.
Namun, Laksamana Ahmad Puzi percaya ada gembong yang mengarahkan pembajakan tersebut. "Delapan orang ini hanya pesuruh. Pasti ada tauke di belakang ini," katanya, menggunakan istilah sehari-hari untuk "bos".
"Kami akan menyelidiki." tambahnya.
Dia membantah bahwa mereka melepaskan bajak laut untuk meninggalkan tanker karena mereka telah diijinkan untuk melarikan diri.
"Apakah orang-orang berpikir seperti itu?" tandanya. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koki Tanker Malaysia Asal Bangkalan Tertembak di Paha
Redaktur : Tim Redaksi