Inmarsat Gunakan Temuan Abad ke-19 untuk Melacak MH370

Selasa, 25 Maret 2014 – 09:40 WIB

jpnn.com - LONDON - Sejak hilangnya Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 pada 8 Maret lalu, berbagai sumber daya dikerahkan untuk mencari pesawat dengan 227 penumpang dan 12 kru itu. Belasan negara, puluhan pesawat dan kapal terlibat dalam misi pencarian. Bahkan, satelit dari berbagai negara juga ikut melakukan pelacakan.

Namun, petunjuk terang baru muncul dari satelit Inmarsat milik perusahaan Inggris. Temuan Inmarsat dan hasil analisanya membuat Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak yakin bahwa penerbangan MH370 berakhir di tengah-tengah Lautan Hindia di sebelah barat Perth, Australia.

BACA JUGA: Permudah Kontrol iPhone lewat CarPlay

Lantas, apa yang istimewa sehingga satelit Inmarsat mampu menemukan pesawat jenis Boeing 777-200 rute Kuala Lumpur-Beijing itu? Ternyata jawabnya adalah teknik pelacakan yang sebelumnya tak digunakan oleh satelit-satelit lain yang bertebaran di luar angkasa. Padahal, teknik pelacakan itu justru mengandalkan teknologi jadul alias jaman dulu.

Mulanya, Inmarsat membangi dua koridor besar penerbangan untuk mencari MH370, yaitu di koridor bumi sebelah utara dan sebelah selatan. Namun sejak Minggu (22/3), dari analisis data maka fokus pencarian diarahkan ke koridor selatan. Keputusan tentang fokus pencarian ke koridor selatan itu diambil setelah satelit Inmarsat menggunakan teknologi temuan abad ke-19 untuk menganalisa 7 ‘ping’ dari MH370 untuk menentukan rute yang dilintasi pesawat setelah komunikasi terputus.

BACA JUGA: Microsoft Beri Diskon Rp 1,1 Juta Untuk Pengguna Windows XP

Ping akan secara otomatis muncul setiap jam setelah sistem komunikasi pesawat terputus atau mati. Dari sistem komunikasi pesawat dengan satelit, biasanya akan diketahui data tentang ketinggian, lokasi, arah dan kecepatan. Namun begitu sistem komunikasi di pesawat mati, maka pengirim sinyal berupa ‘ping’ akan secara otomatis memberi informasi tentang lokasi pesawat.

Sinyal ping memang tidak berisi data. Namun, sinyal yang dikirim itu membuat komunikasi tetap tersambung. Waktu dan frekuensi ‘ping’ itulah yang berisi petunjuk matematis.

BACA JUGA: Huawei Kutuk Aksi Penyadapan NSA

Selanjutnya para analis di Inmarsat mencari ‘Efek Doppler’dari sinyal ping itu. Dengan Efek Doppler, analis mengamati perubahan gelombang atau frekuensi 'ping' terhadap gerakan satelit. Penjelasan yang mudah tentang Efek Doppler bisa menggunakan contoh suara sirine ambulan yang melewati kita.

Pasti ada perubahan nada ataupun frekuensi yang terjadi saat ambulan mengarah ke kita dan menjauhi kita.“Kami mengambil data dari pesawat, dan menyusuri dua jalur hingga akhirnya yang muncul adalah jalur selatan,” kata Jonathan Sinnatt selaku juru bicara di Inmarsat.

Selama ini kurangnya data dari MH370 setelah komunikasi dengan radar terputus membuat pencarian berdasakan GPS (global positioning system) tak bisa menentukan jalur penerbangan pesawat. Namun, pencarian dengan satelit Inmarsat itu mampu meyakinkan pemerintah Malaysia maupun Malaysia Airlines bahwa penerbangan MH370 telah berakhir di Lautan Hindia, sebuah lokasi yang nyaris tak diperkirakan karena fokus pencarian awalnya di Laut China Selatan hingga Laut Andaman.(reuters/thestar/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Dukun Pesawat MH370 Jadi Game di Play Store


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler