jpnn.com - BEKASI - Misteri kematian bayi Rayyan Algifari yang masih berusia 4 bulan pada awal Agustus lalu, akhirnya terungkap. Awalnya, si ibu kandung Vita Apriana dicurigai yang membunuh bayi Rayyan.
Namun setelah dilakukan penyelidikan yang melibatkan semua pihak keluarga, Polres Bekasi Kota mendapati bahwa pembunuh bayi Rayyan ternyata kakak korban bernama Yeni yang masih berusia 5 tahun.
BACA JUGA: Suami Istri Tukang Tipu Ngaku Anggota KPK Dibekuk Polisi
Kapolresta Bekasi Kota Kombes Daniel Tifaona pada Sabtu (22/8) mengumumkan, bayi Rayyan meninggal dikarenakan di bekap sang kakak ketiga yang usianya 5 tahun.
Peristiwa terjadi, berdasarkan keterangan para saksi berawal saat Rayyan (korban) di tinggal di rumah berduaan dengan sang kakak. Saat itu, Vita hendak membeli susu untuk Rayyan di warung dekat rumah, saat itu Rayyan sedang menangis kehausan.
BACA JUGA: Terseret Arus, Dua Bocah Kakak Adik Ini Tewas Tenggelam
Di saat Vita pergi ke warung, Rayyan terus menangis kehausan. Sang kakak ketiga berupaya menenangkan adiknya. Karena terus menangis, kata keterangan saksi sang mengam bil bantal kecil yang ada di samping Rayyan.
Tak disangka, kakak ketiga itu membekap wajah Rayyan dengan menggunakan bantal tersebut. Rayyan yang kesulitan bernafas mengerakkan kaki dengan menggelinjangkan, dan saat itu sang Kakak ketiga mengira bahwa sang adik sudah tenang dan senang. Padahal di saat menggelinjang itulah korban kesulitan untuk bernapas. Beberapa menit kemudian korban pun berhenti menangis.
BACA JUGA: Baru Pulang Sekolah, Siswi SMP Dihipnotis lalu Diperkosa di dalam Mobil
Vita sendiri sekembalinya membeli susu dari warung, kaget melihat anak bungsunya yang awalnya menangis mendadak tidur. Melihat Rayyan tubuhnya tak bergerak dan tidak menghembuskan nafas.
Melihat hal ini, Vita pun panik dengan membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Timur untuk mendapat perawatan. Namun sayang, tim dokter menyatakan korban telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Terkait adanya lebam biru yang ada di tangan korban, menurut Daniel hal itu merupakan hal yang wajar. Mayat apabila terlalu lama didiamkan kata dia akan timbul lebam dengan sendirinya. Dengan keyakinan tersebut bahwa adanya lebam di tubuh Rayyan adalah lebam mayat.
“Menurut keterangan dari saksi-saksi, korban memang tidak memiliki luka sebelum tewas. Terkait lebam itu kemungkinan timbul karena rentang waktu korban meninggal dunia dengan pemakaman agak jauh. Korban meninggal dunia pada Rabu (5/8) malam, sedangkan proses pemakaman Kamis (6/8) pagi ada rentang waktu sekitar 12 jam,” papar Kombes Daniel.(cr21/gobekasi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Pembuang Bayi Ini Segera Ditentukan Nasibnya
Redaktur : Tim Redaksi