jpnn.com, MAMUJU - Ada tiga rahasia Tuhan untuk hambanya. Selain jodoh dan rezeki, juga kematian yang tidak bisa ditebak.
Seperti yang dialami Ismawati, gadis cantik asal Desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
BACA JUGA: Duh Cantiknya Gadis yang Lagi Cuci Piring Ini...
Kepergiannya tidak biasa. Dia meninggal dalam bus saat sedang dalam perjalanan dari Makassar ke Mamuju menggunakan kendaraan rute Makassar-Palu.
Ternyata, selama ini, Ismawati diketahui mengidap penyakit tertentu. Diduga penyakit itulah yang membuat hidupnya berakhir dalam bus yang ditumpanginya.
Tamsal (26), sepupu Ismawati yang ditemui di rumah duka, Rabu (24/5/2017), mengatakan, sepupunya itu sakit sejak masih sekolah dahulu. Dia sering batuk-batuk. Meski sakit, dia tidak pernah ke dokter karena dianggap hanya penyakit biasa.
Setahun belakangan ini, Ismawati berdomisili di Makassar. Dia bekerja di salah satu toko aksesori telepon seluler yang cukup terkenal di Makassar.
Dia pulang kampung untuk mengawali Ramadan bersama orang tua dan saudara-saudaranya.
"Ibu korban, Mardiana sempat mau ke Makassar untuk puasa pertama sama anak keduanya (korban) tersebut. Namun Ismawati bilang biarkan dirinya yang pulang kampung, sekaligus ketemu dengan kedua saudaranya yang lain dan ayah," ungkapnya.
Tamsal mengaku mendapat telepon dari sopir bus yang ditumpangi Ismawati. Awalnya, dia tidak percaya sepupunya itu meninggal dalam bus saat dalam perjalanan.
Masih diliputi rasa penasaran, dia dan beberapa keluarga akhirnya menuju Polres Mamuju dengan mobil ambulans untuk memastikannya.
"Awalnya kami takut ini adalah penipuan, tetapi karena penasaran dan dikatakan di Polres Mamuju, akhirnya kami datang juga. Pas sampai di Polres jenazah masih ada di atas mobil. Jenazahnya kemudian diangkut dengan mobil polisi menuju ke RSUD Mamuju," ujarnya.
Ismawati baru tamat SMK 1 Kalukku tahun lalu. Rencananya, tahun ini dia akan melanjutkan pendidikan dengan mendaftar di salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar.
Masa jeda setahun dia manfaatkan untuk mengumpulkan biaya masuk kuliah. Namun, nasib berkata lain. Hidupnya berakhir sebelum niatnya terkabul. (edo)
Redaktur : Tim Redaksi