jpnn.com, MANOKWARI - Seorang warga bernama Muhammad Ralas (50) tewas setelah ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kampung Mandopi, Distrik Manokwari Utara, yang terjadi Rabu (23/11).
Korban tewas pada Jumat (25/11) dini hari sekitar pukul 01.00 setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit TNI AL Dr. Azhar Zahir Manokwari.
BACA JUGA: Ralas Tana Diadang 2 OTK, Seketika Ditembak, Dor, Tersungkur
Jenazah Muhammad Ralas yang keseharian sebagai imam salat di Masjid Al-Hijrah di kawasan Borobudur, Manokwari, Papua Barat, dimakamkan setelah salat Jumat di Pekuburan Muslim Pasir Putih Manokwari Timur.
Menurut keterangan pihak keluarga, korban sempat menjalani operasi akibat luka tembak di bagian perut.
BACA JUGA: Pelajar SMP Ini Dilaporkan Hilang Usai Antar OTK Beli Minuman
Namun, tindakan operasi tersebut belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru yang masih bersarang di tubuh Ralas sehingga korban rencananya dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Operasi pertama, pihak medis RS AL belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru sehingga bapak dirawat sambil menunggu proses rujuk ke Makassar. Tetapi, Tuhan berkehendak lain, bapak meninggal dunia Jumat dini hari pukul 01.00 WIT," ujar Nurmala (43 tahun), istri korban.
BACA JUGA: Mobil Dinas BPBD dan PMI Dirusak OTK, Motifnya Masih Misteri
Dia juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga selanjutnya meminta tim medis RSAL Manokwari untuk melakukan operasi kedua kalinya guna mengeluarkan proyektil peluru dari tubuh Ralas sebelum dimakamkan.
"Atas permintaan kami, tim medis RSAL melakukan operasi mengeluarkan peluru dan benar operasi dilakukan setelah bapak meninggal dunia," ucapnya.
Pihak keluarga Muhammad Ralas menaruh harapan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk segera mengungkap identitas dan menangkap pelaku penembakan tersebut.
"Kami berharap polisi dapat menangkap pelaku penembakan agar jangan lagi ada korban berikutnya," kata Nurmala.
Dia menjelaskan bahwa korban bukan orang baru bagi warga Kampung Mandopi (lokasi kejadian) karena hampir sepuluh tahun bekerja di perkampungan itu sebagai operator chainsaw kayu.
"Jadi, bukan hendak mencari kayu bakar, tetapi bapak kerjanya sebagai operator chainsaw kayu di kawasan hutan sekitar Kampung Mandopi, Manokwari Utara, itu sudah sepuluh tahun," katanya.
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa kasus penembakan warga sipil di kawasan Kampung Mandopi masih dalam penyelidikan.
"Anggota kami saat ini masih bekerja untuk mengungkap para pelaku penembakan," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa para pelaku masih dikategorikan sebagai orang tak dikenal (OTK) dan akan terus berkembang setelah pengumpulan bahan keterangan di perkampungan sekitar lokasi kejadian.
"Para pelaku belum bisa dikategorikan sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) karena masih dalam pengembangan. Untuk saat ini masih dikategorikan sebagai OTK," ujar Herman Gultom. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OTK Bakar Kamp Pekerja Tambang, Satu Orang Dibunuh
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan