Innalillahi, Prajurit Paskhas Diduga Tewas di Tangan Tiga Perwira Seniornya

Sabtu, 13 Mei 2017 – 04:17 WIB
Prajurit Paskhas TNI AU Praka Yudha Prihantoro. Foto IMAM WAHYUDI/KEBUMEN EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Kabar duka datang dari Markas Yonko 464 Pasukan Khas (Paskhas) di Komplek Lanud Abd Saleh, Pakis, Malang, Jawa Timur.

Seorang Prajurit Paskhas TNI AU dilaporkan meninggal dunia dengan kondiis mengenaskan.

BACA JUGA: Sesuai Perjanjian, Jadwal Penerbangan Di Bandara Halim Sudah Disesuaikan

Jenazah itu diidentifikasi bernama Praka Yudha Prihantoro. Diduga korban dibunuh dengan cara dianiaya oleh senior maupun perwira di kesatuan tersebut.

Praka Yudha ditemukan bersimbah darah di dengan luka sayatan di lehernya.

BACA JUGA: Setya Novanto Kagum Pada Reformasi TNI AU

Komandan Lanud (Danlanud) Abd Saleh, Marsma TNI Julexi Tambayong mengatakan, peristiwa tersebut terjadi hari Kamis (11/5).

Siang itu, Rumah Sakit (RS) Dr Muh Munir Lanud Abd Saleh, menerima pasien bernama Praka Yudha Prihantoro yang berasal dari kesatuan Yonko 464 Paskhas.

BACA JUGA: TNI AU Harus Siagakan Sistem Deteksi Dini Tangkal Rudal

“Saat datang ke UGD, pasien dalam kondisi bersimbah darah, dengan terdapat luka sayatan yang berada di lehernya,” ujar Marsma TNI Julexi Tambayong, kepada wartawan, kemarin. Pihak medis pun langsung melakukan penanganan untuk menyelamatkan nyawa korban.

Namun, usaha itu sia-sia, korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan wafat sekitar pukul 11.28 WIB.

“Setelah dinyatakan wafat, pihak rumah sakit langsung melakukan perawatan jenazah korban dan memfasilitasi pemulangannya,” kata jendral bintang satu ini.

Dia mengatakan, pemulangan jenazah sudah sesuai aturan. Jenazah korban dipulangkan ke tempat tinggalnya di Kebumen, Jawa Tengah.

“Pemulangan jenazah merupakan tanggung jawab kami. Sedangkan kasus tersebut, saat ini sudah ditangani oleh POM AU,” tegasnya.

Dia melanjutkan, ketika datang ke RS, korban diantarkan oleh tiga anggota Yonko 464 Paskhas membawa mobil.

Saat disinggung dugaan penyebab kematian korban lantaran dianiaya senior, Danlanud mengatakan belum mengetahuinya.

“Kalau untuk kronologis serta pelaku, saya belum mengetahuinya. Selain itu, bukan kewenangan kami untuk masuk ranah tersebut. Lantaran batalyon itu merupakan ranah Wing 2 Paskhas di Makassar,” kata Danlanud.

Namun, dari kabar dan informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp yang diterima Malang Post (Jawa Pos Group) Kamis (11/5) menyebutkan, Praka Yudha diduga dianiaya oleh tiga orang perwira selesai latihan Komando. Ketiganya merupakan perwira remaja alumni AAU 2012, 2014 dan 2016.

Mereka adalah Lettu MP, Letda AJ, dan Letda IH.

Namun, terkait dugaan tersebut, lagi-lagi Danlanud enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan, sepengetahuannya, kasus ini sudah diselediki oleh POM AU dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

“Dalam waktu dekat, Dispen AU juga akan mengeluarkan rilis kepada media, terkait peristiwa ini,” tuturnya.

Danlanud menegaskan, bila ada anggota melakukan kejahatan, pasti dihukum. Sementara itu, Danyonko 464 Paskhas Letkol Pas Firman Manurung belum bisa dikonfirmasi.

Saat Malang Post mencoba menghubungi nomor ponselnya, terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. Menurut sumber internal di kesatuan tersebut yang dapat dipercaya, Danyonko 464 Paskhas, tengah berada di rumah duka.

“Untuk informasi satu pintu melalui Dispen AU. Saat ini komandan masih berada di Jawa Tengah,” ucap sumber itu. (big/han)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT ke-71 TNI AU, Ini Pesan Presiden Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler