jpnn.com - BLITAR – Upaya pencarian terhadap Suwandi, 55, warga Dusun Domot, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, yang tenggelam bersama mobilnya di Sungai Brantas, sejauh ini belum membuahkan hasil. Tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Trenggalek, kepolisian, dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang mengobok-ngobok sungai terpanjang di Jatim itu belum menemukan korban.
Senin sore lalu (21/3) Suwandi bersama mobilnya hanyut dan akhirnya tenggelam di Sungai Brantas. Insiden tersebut terjadi setelah mobil Suzuki Carry yang dia kemudikan meluncur ke sungai dalam kondisi mesin mati. Nahas, rem mobil berwarna biru itu tidak berfungsi alias blong.
BACA JUGA: Gubernur Hitung Duit, Rp 13 Triliun dari Danau Toba
Akhirnya, Suwandi langsung tercebur ke sungai setelah melewati perahu tambang atau perahu penyeberangan yang bersandar untuk menunggu penumpang.
Saat mobil itu meluncur, penjaga perahu sebetulnya sudah menutup palang pintu pembatas perahu. Namun, saking kencangnya laju mobil, palang pintu perahu tersebut tidak bisa menahan sehingga patah. Mobil dan pengemudinya tercebur.
BACA JUGA: PERDANA! Garuda Mendarat di Silangit, Ini Permintaan Pilot
Komandan Tim (Dantim) Basarnas Trenggalek Dyan mengatakan, pihaknya bersama tim dari kepolisian dan PMI terus berupaya mencari korban. Upaya pencarian berlangsung sejak pukul 07.00 hingga sekitar pukul 17.00 dengan perahu karet. ”Ada dua tim gabungan dan dua perahu karet yang kami kerahkan,” tuturnya kemarin (22/3).
Dengan dibantu warga sekitar, tim gabungan kemudian menyisir sepanjang Sungai Brantas. Mulai tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penyeberangan Dusun Domot hingga wilayah Kecamatan Ngantru, Tulungagung.
BACA JUGA: Razia Rutan di Surabaya, 9 Tahanan Positif Narkoba
Tim pencari menyisir sungai sepanjang sekitar 10 kilometer. ”Ya, kami menyisir sepanjang sungai hingga sore (kemarin sore, Red). Jika (korban, Red) tidak ditemukan, pencarian dilanjutkan besok pagi (pagi ini, Red),” katanya.
Ternyata, hingga pukul 17.00, tim gabungan belum menemukan korban dan mobilnya. Kendala yang dihadapi tim gabungan dalam pencarian itu adalah arus sungai yang sangat deras dan debit air yang cukup besar. ”Tetapi, kami tetap menyisir dengan perahu karet dan melakukan manuver-manuver,” terangnya.
Sejauh ini, papar dia, tim gabungan belum bisa menyelam karena beberapa faktor penghambat. Misalnya, arus sungai yang deras dan kondisi air yang keruh.
”Jika melakukan penyelaman, tingkat visibilitas sangat kurang. Faktor cuaca juga kurang mendu-
kung,” jelasnya.
Dia menyebutkan, ada dua dugaan soal keberadaan korban saat ini. Yakni, korban terseret arus sungai hingga masuk wilayah Tulungagung atau tersangkut di dasar sungai. Mobil diperkirakan sudah tenggelam.
”Pengemudinya mungkin sudah terlepas. Sebab, dia sempat keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri. Kami tetap fokus melakukan pencarian korban,” bebernya. (sub/ziz/c11/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Donjuan Gagal dapat Jatah Malam akibat Seranjang dengan ââ¬ËMayatââ¬â¢
Redaktur : Tim Redaksi