"Kerja keras kami berbuah manis. Ini untuk semua karyawan Semen Gresik yang tidak kenal lelah dalam bekerja, berkarya dan berinovasi,” kata Dwi Sutjipto kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (11/12).
Teknologi yang dikembangkan SG tersebut adalah Konservasi Energi dan Teknologi Penurunan Emisi Gas CO2 Melalui Pemanfaatan Biomass dan Limbah B3 sebagai Bahan Bakar Alternatif. Penghargaan Rintisan Teknologi 2012 ini melanjutkan sukses SG yang pada tahun sebelumnya juga meraih penghargaan yang sama.
Dikatakan, Industri semen mempunyai karakteristik padat teknologi, sehingga mengharuskan pemain di industri ini untuk selalu mengembangkan inovasi. ”Teknologi unggul akan mampu mengefisienkan perusahaan sekaligus mengoptimalkan kinerja.” tegas Dwi.
Dwi menekankan bahwa pengembangan teknologi yang dilakukan oleh SG dilakukan dengan prinsip ”low cost high impact”. Pengembangan teknologi tidak selalu berhubungan dengan pengadaan atau pembelian mesin-mesin. ”Pengembangan teknologi bukan berarti "shopping list". Justru teknologi harus berperan menghemat biaya perusahaan. Contoh sederhana dalam hal optimalisasi energi alternatif yang sudah dalam beberapa tahun terakhir ini dikembangkan SG," tambah Dwi.
Untuk memacunya, setiap tahun perseroan menggelar Semen Gresik Group Award on Innovation, sebuah ajang penghargaan bagi inovator-inovator terbaik di lingkungan perusahaan. Sejumlah inovasi teknologi dikembangkan melalui ajang tersebut, mulai dari optimalisasi energi alternatif hingga peningkatan kinerja mesin. ”Dari inovasi teknologi tersebut, perseroan berhasil menghasilkan efisiensi sekitar Rp300 miliar per tahun. Ini menjadi bukti bahwa perhatian khusus ke teknologi tidak akan membebani perusahaan dengan bermacam-macam biaya, tapi justru menghasilkan efisiensi,” kata dia.
Seperti diketahui, Rintisan Teknologi adalah sebuah ajang penghargaan yang diinisiasi Kementerian Perindustrian untuk mengapresiasi industri/perusahaan yang telah merintis dan berhasil mengembangkan inovasi teknologi.
Sedangkan raihan penghargaan Proper Emas (Proper = Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) adalah program rutin yang diselenggarakan KLH untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Emas merupakan peringkat tertinggi yang diberikan kepada perusahaan yang pengelolaan lingkungan serta melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR). Indikator penilaian kinerjanya beragam, mulai dari pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan dan pemanfaatan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), efisiensi energi, konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat, hingga penanggulangan kerusakan lingkungan.
Penilaian Proper periode 2011-2012 dilakukan terhadap 1.317 perusahaan, mulai dari perusahaan sektor pertambangan, energi, manufaktur, agroindustri, kawasan, hingga jasa. Jumlah perusahaan yang dinilai pada periode kali ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1.002 perusahaan. Dari 1.317 perusahaan tersebut, terdapat 12 perusahaan yang meraih Proper Emas, termasuk Semen Gresik.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Maspion Group Masih Moncer
Redaktur : Tim Redaksi