InsightBuzz Permudah Seller Memantau Penjualan di Marketplace

Rabu, 08 Desember 2021 – 19:33 WIB
CEO of Insight First Asia Marlina Iryatie. Foto: dok. Insight

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan konsultan di bidang integrated marketing and communication (IMC) Insight First Asia meluncurkan tools terbaru yakni InsightBuzz, marketplace monitoring yang dibutuhkan para pemilik usaha atau marketing manager.

Tools for the Digital Age ini memberikan wawasan dan data dari marketplace mengenai jumlah penjualan, mereka yang terjual, lokasi penjualan, penjualan toko, dan informasi lain.

BACA JUGA: Selamat, Insight Raih 2 Penghargaan Reksa Dana Syariah Terbaik

CEO of Insight First Asia Marlina Iryatie mengatakan dengan tools ini, pengguna dapat memperoleh data dan insight dari Tokopedia, Shoppe, Lazada, JD.id, OLX dan Bukalapak.

Pengguna juga bisa mengetahui berapa harga yang ditawarkan pesaing, berapa penjualan yang dilakukan oleh pesaing, toko mana yang melakukan penjualan terbanyak, area mana yang paling banyak menjual serta informasi lainnya yang dapat ditarik secara real time.

BACA JUGA: Showbizdeal jadi Marketplace Hiburan Pertama di Indonesia

"Pemilik usaha dan merek dapat bersaing di pasar online dan tetap terdepan dalam persaingan dengan dukungan data ini," kata Marlina Iryatie, dalam jumpa pers virtual, Rabu (8/12).

Menurut Marlina, ada tiga hal yang merupakan keunggulan tools InsightBuzz. Pertama, dasbor dibuat khusus dan unik disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masingmasing perusahaan atau pebisnis, sehingga memberikan insight yang tajam, cepat, dan aurat.

BACA JUGA: Pengguna E-commerce di Jabar Tertinggi, Bantu Pelaku UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Kedua, data berbasis web yang real time. Data yang muncul sudah berupa insight, real time, dapat ditarik kapan saja melalui PC atau HP, dapat diunduh untuk keperluan laporan atau presentasi

Ketiga, data yang komprehensif dan detail. Menyajikan data penjualan yang dibutuhkan divisi sales, marketing hingga pemimpin perusahaan, sampai ke merek pesaing, varian produk, lokasi toko, penjualan harian, dan tautan ke toko-toko yang menjual produk tersebut.

Marlina mengatakan dengan InsightBuzz, seller mampu mengetahui potensi penjualan di marketplace, mengetahui potensi kerja sama dengan merchant-merchant besar di market place, memonitor penjualan produk sendiri.

Selain itu juga mengetahuai penjualan produk pesaing dan strategi penjualan ke depannya baik di e-commerce maupun di marketplace.

Kemudian, dapat mengungkap berbagai jenis pelanggaran potensial yang dapat memengaruhi merek, termasuk pemalsuan, pelanggaran merek dagang, atau pelanggaran hak cipta, paten, atau hak desain.

Adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung melakukan pembelian secara online sebagai salah satu pemicu tumbuhnya marketplace. Bahkan korporasi besar dan pemilik merek serta produk besar pun sudah masuk ke ranah platform digital ini. 

Merujuk data yang dihimpun iPrice, pada kuartal II (Q2) 2021 Tokopedia adalah e-commerce yang mendapatkan pengunjung atau visitor web bulanan terbanyak di Indonesia. Total pengunjung Tokopedia mencapai 147.790.000 rata-rata bulanan.

Sedangkan Shopee sebanyak rata-rata 126.996.700 per bulan. Juga terlihat dari jumlah merchant atau penjual di kedua marketplace tersebut sejak tahun 2020 memperlihatkan lonjakan signifikan. Per Desember 2020, terdapat 9,9 juta penjual terdaftar di Tokopedia.

"Hal ini kami lihat sebagai potensi untuk menciptakan sebuah tools yang bermanfaat bagi para seller di market place," ujarnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler