jpnn.com, JAKARTA - Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (Institut STIAMI) menggelar wisuda ke-45 yang diikuti 1.573 mahasiswa dari berbagai program studi.
Masing-masing wisudawan terdiri dari 59 lulusan program vokasi, 1349 lulusan program sarjana, dan 165 mahasiswa program pascasarjana.
BACA JUGA: Institut STIAMI Gandeng Pemprov DKI Gelar Pekan Pelatihan UMKM
"Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa penyelenggaraan wisuda merupakan sebuah penanda bahwa proses pembelajaran di lingkungan Institut STIAMI dapat berjalan berjalan dengan baik," kata pelaksana tugas Rektor Institut STIAMI, Dr. Euis Komalawati, S.Sos, M.Si. di acara pelantikan wisudawan di Gedung Balai Samudera Jakarta Utara, Rabu (25/10).
Oleh karena itu, lanjutnya, penting untuk terus melanjutkan upaya memperkuat pengelolaan pendidikan yang berbasis Good University Governance (GUG) yang meliputi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan.
BACA JUGA: SIMAK Stiami Bertekad Wujudkan Generasi Muda Berintegritas
Euis juga berpesan kepada para wisudawan untuk terus menjaga kehormatan dan kemuliaan diri dengan sebaik-baiknya, memegang teguh nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tegak lurus terhadap ketentuan-ketentuan yang ada.
Wisudawan juga diminta menjauhi perbuatan korupsi, apalagi tindakan itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan di mata masyarakat internasional.
"Korupsi tidak semata-mata dicap kejahatan yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, melainkan juga lebih dari itu melanggar hak-hak fundamental rakyat," tegasnya.
Beberapa wisudawan meraih prestasi terbaik dalam wisuda yang digelar selama dua hari, tanggal 25-26 Oktober 2023.
Lulusan terbaik vokasi pada Program Studi Administrasi Bisnis, Aprilianti Wulandari, berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99, Program Studi Perpajakan, Dian Rahmawati meraih IPK 3,99, dan Studi Akuntansi Bisnis, Melisa Indah Lestari dengan IPK 3,74.
"Mereka menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana di Institut STIAMI sebagai penghargaan atas prestasi luar biasa," ungkapnya.
Pada program sarjana, lulusan terbaik Program Studi Administrasi Publik, Qotrunnada Hamidah meraih IPK 3,99, Studi Administrasi Bisnis, Salsya Nuri Hamidah dengan IPK 3,99, Hospitaliti dan Pariwisata oleh Jamil Cholillurohman Pratomo dengan IPK 3,91, Studi Manajemen Komunikasi, Raissa Hanum dengan IPK 4,00 dan Program Studi Manajemen Logistik diraih Sri Ambarsari dengan IPK 3,98.
"Mereka semua akan menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana di Institut STIAMI sebagai penghargaan," tambahnya.
Untuk tingkat pascasarjana, lulusan terbaik dari Program Studi Ilmu Administrasi adalah Dedy Setiawan dengan IPK 4,00. Dedy diberikan kesempatan untuk menjadi dosen di Institut STIAMI karena prestasinya.
Selain itu, dalam perayaan ini dilakukan pengukuhan guru besar bidang manajemen yakni Prof. Dr. Drs. Ahmad Hidayat, M.S. Pengukuhan guru besar ini merupakan pengakuan atas keilmuan di bidang akademik yang dapat menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas akademik untuk terus mengejar keunggulan dalam bidang ilmiah dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.
"Kami berkomitmen untuk terus menghasilkan lulusan unggulan yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional," terang Euis.
Wakil Ketua Pelaksana Sidang Terbuka Senat (Wisuda) Dr. Anita Maulina, S.AB., MA yang juga menjabat sebagai Kaprodi Administrasi Bisnis mengungkapkan lulusan Institut STIAMI sekitar 80 persen terserap di dunia kerja. Hal inilah yang membuat perguruan tinggi ini diminati calon mahasiswa baru.
"Tidak sedikit mahasiswa kami yang awalnya magang seperti program MBKM Kemendikbudristek malah sudah diminta perusahaan untuk bekerja," ucapnya.
Hal lain yang menarik perhatian para calon mahasiswa baru pada kampus ini adalah banyak program beasiswa yang diberikan. Setiap angkatan, sekitar 500 mahasiswa diberikan beasiswa untuk berbagai kategori.
Contohnya beasiswa penghafal Al-Qur'an, beasiswa mahasiswa berprestasi, dan lainnya.
"Seperti wisuda kali ini, dari 1.573 wisudawan, sekitar 500 orang itu penerima beasiswa," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad