Intelijen Kepolisian Dinilai Tidak Aktif

Minggu, 25 September 2011 – 20:25 WIB

JAKARTA - Peristiwa ledakan bom di depan Gereja Kepunton, jalan Arif Rahman Hakim, Solo, Jawa Tengah, pukul 10.55 WIB menyisakan tanda tanya besar bagi aparat kepolisian

“Dimana kinerja Polri selama ini

BACA JUGA: Komputerisasi Tes CPNS Baru Bisa di Dua Daerah

Polisi, lagi-lagi kecolongan dalam menangani masalah terorisme di negeri ini,” kata Fery Yuliantono, aktifis Pro Demokrasi (Prodem) dalam rilisnya, di Jakarta, Minggu (25/9).

Menurut Fery, situasi ekonomi yang saat ini relatif 'sensitif' justru akan terganggu dengan adanya ledakan bom
“Jelas, ledakan itu akan berimbas pada masalah ekonomi di Indonesia yang kini relatif sensitif,” ujar bekas tahanan politik era pemerintahan Soeharto ini.

Fery menuding, Kepolisian selama ini tidak pernah mengaktifkan intelijennya sehingga kembali kecolongan

BACA JUGA: SBY Sebut Bomber Gereja Terkait Bom Cirebon

Kalau Kepolisian aktif dengan intelijennya pasti tidak akan terjadi ledakan bom di Solo tersebut
“Atas kejadian ini, kita meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar melakukan evaluasi kinerja Kapolri

BACA JUGA: Demokrat Yakini Reshuffle Tak Akan Mengundang Protes

Jika, perlu Kapolri harus segera di ganti,” pintanya.

Selain itu, dia mengutuk dan berharap siapapun pelaku peledakan bom di Solo harus segera ditangkap“Kita mengutuk keras pelaku peledakan bom di SoloPelaku ledakan bom adalah musuh bersama dan harus kita berantas bersama-sama,” pungkasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Ajak Masyarakat Cegah Aksi Teroris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler