MILAN - Sempat unggul 3-1 atas tamunya Atalanta, Inter Milan justru keluar lapangan dengan kepala tertunduk karena kalah 3-4 (1-0) pada giornata ke-31 Serie A Liga Italia, kemarin dini hari WIB. Inter langsung menuding wasit sebagai biang keladi.
Ya, sebelum wasit Andrea Gervasoni menjatuhkan penalti karena handsball Walter Samuel pada menit ke-65, Inter sudah unggul 3-1. Keunggulan itu didapat dari gol Tommaso Rocchi pada menit ke-43 serta dua gol Ricky Alvarez di menit ke-57 dan 61.
Atalanta sendiri mencetak satu gol melalui Giacomo Bonaventura pada menit ke-56. Hadiah penalti dari wasit menjadi titik balik permainan Atalanta. Striker Atalanta German Denis mencetak hat-trick pada menit ke-65 melalui penalti serta 71 dan 77.
Sebelum pertandingan berakhir, wasit sempat menjatuhkan kartu merah kepada gelandang Atalanta Cristian Raimondi (90"), tetapi tidak mengubah permainan. Inter tetap gagal menambah gol dan tertunduk malu di hadapan fans sendiri.
Kekalahan itu mengganjal upaya Inter mengejar ketertinggalan dari zona Liga Champions. Dari AC Milan yang berada di posisi ketiga klasemen sementara, Inter yang mengemas 50 poin masih tertinggal delapan poin di sisa tujuh pertandingan.
Kekalahan yang membuat muntab kubu Inter. Mereka pun ramai-ramai mengkritisi wasit. "Saya sering melewati situasi tidak menyenangkan seperti kali ini. Saya heran kenapa selalu terjadi kepada kami," ketus Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Football Italia.
"Wasit mengatakan kepada kami bahwa dia melihat handsball Walter Samuel dan kami mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ada di sana," lanjut Zanetti.
Protes juga disampaikan pelatih Andrea Stramaccioni. "Kami pikir pelanggaran terhadap Ranocchia di area terlarang lawan juga harus diberi penalti. Lagipula, hukuman kami aneh, bola tidak mengenai tangan Samuel," kecam Stramaccioni.
Selain itu, Inter juga sial karena kehilangan Antonio Cassano yang harus ditarik keluar pada menit ke-32 karena cedera. "Saya belum tahu pasti cederanya, dia masih akan menjalani pemeriksaan," jelas Stramaccioni yang sebelumnya telah kehilangan Diego Milito dan Rodrigo Palacio. (ham)
Ya, sebelum wasit Andrea Gervasoni menjatuhkan penalti karena handsball Walter Samuel pada menit ke-65, Inter sudah unggul 3-1. Keunggulan itu didapat dari gol Tommaso Rocchi pada menit ke-43 serta dua gol Ricky Alvarez di menit ke-57 dan 61.
Atalanta sendiri mencetak satu gol melalui Giacomo Bonaventura pada menit ke-56. Hadiah penalti dari wasit menjadi titik balik permainan Atalanta. Striker Atalanta German Denis mencetak hat-trick pada menit ke-65 melalui penalti serta 71 dan 77.
Sebelum pertandingan berakhir, wasit sempat menjatuhkan kartu merah kepada gelandang Atalanta Cristian Raimondi (90"), tetapi tidak mengubah permainan. Inter tetap gagal menambah gol dan tertunduk malu di hadapan fans sendiri.
Kekalahan itu mengganjal upaya Inter mengejar ketertinggalan dari zona Liga Champions. Dari AC Milan yang berada di posisi ketiga klasemen sementara, Inter yang mengemas 50 poin masih tertinggal delapan poin di sisa tujuh pertandingan.
Kekalahan yang membuat muntab kubu Inter. Mereka pun ramai-ramai mengkritisi wasit. "Saya sering melewati situasi tidak menyenangkan seperti kali ini. Saya heran kenapa selalu terjadi kepada kami," ketus Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Football Italia.
"Wasit mengatakan kepada kami bahwa dia melihat handsball Walter Samuel dan kami mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ada di sana," lanjut Zanetti.
Protes juga disampaikan pelatih Andrea Stramaccioni. "Kami pikir pelanggaran terhadap Ranocchia di area terlarang lawan juga harus diberi penalti. Lagipula, hukuman kami aneh, bola tidak mengenai tangan Samuel," kecam Stramaccioni.
Selain itu, Inter juga sial karena kehilangan Antonio Cassano yang harus ditarik keluar pada menit ke-32 karena cedera. "Saya belum tahu pasti cederanya, dia masih akan menjalani pemeriksaan," jelas Stramaccioni yang sebelumnya telah kehilangan Diego Milito dan Rodrigo Palacio. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam Setan Merah, City Makin Berisik
Redaktur : Tim Redaksi