Internet di NTT Lambat, Kaesang Singgung Korupsi BTS Menkominfo

Jumat, 29 Desember 2023 – 15:02 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di NTT, Kamis (28/12/2023). Foto: dok PSI

jpnn.com, ENDE - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung kasus korupsi proyek menara base transceiver station (BTS) 4G di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia menyebut akibat proyek tersebut dikorupsi, sinyal di Ende tidak sekencang di pulau Jawa.

BACA JUGA: Kaesang Menapaktilasi Jejak Soekarno di Ende, Lalu Sampaikan Pesan untuk Pemerintah

Hal itu disampaikan Kaesang saat memberi sambutan di acara ramah tamah bareng relawan Bara JP di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (28/12).

"Kalo tadi ada yang komen internet lambat, di Ende tidak begitu lambat. Tapi kalo dibandingkan di Jawa, pasti lebih cepat yang di Jawa," kata Kaesang di Ende, NTT.

BACA JUGA: Kaesang Berharap Warga NTT Bisa Menangkan Gibran Satu Putaran

Meski begitu, Kaesang mengatakan, proyek BTS tetap harus dibangun di kawasan Indonesia timur khususnya Ende, NTT.

Ia berharap, dalam pembangunan proyek BTS di Indonesia timur khususnya di Ende tidak akan dikorupsi lagi.

BACA JUGA: Soal Elektabilitas PSI, Kaesang: Sebelum Saya Masuk Masih Nol Koma

"Semoga setelah ini banyak BTS yang akan dibangun disini. Dan saya berharap tidak di korupsi lagi," ujarnya.

"Korupsi kan banyak yang merugikan masyarakat. Intinya internet jaringannya kurang lancar yang rugikan masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah memulai membangun konektivitas, tetapi sempat tertunda karena adanya kasus korupsi. Meski begitu, dia meminta proyek pembangunan konektivitas tetap berjalan.

"Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, kita juga bangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses setara digital, termasuk pembangunan BTS, masalahnya ada problem korupsi sehingga berhenti," ujarnya.

"Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan oleh Jaksa Agung, 'Pak masalahnya tolong diselesaikan di wilayah hukum yang korupsi, tapi masalah pembangunan jangan sampai berhenti karena biasanya kalau ada masalah korupsi langsung berhenti proyeknya, kalau nggak mangkrak nggak bisa diteruskan'. Dan saat itu Pak Jaksa Agung, 'Siap, Pak' akan kami dampingi secara administrasi hukum dan prosedur," lanjut Jokowi.

Dari situlah pembangunan proyek BTS dilanjutkan kembali. Jokowi mengatakan jika tidak dilanjutkan semua pihak akan rugi. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler