"Kita berinvestasi melalui anak perusahaan jaringan Hotel Intiwhiz di Cikini sebesar Rp 35 miliar," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Intiland Moedjianto Soesilo Tjahjono di Jakarta.
Moedjianto menjelaskan, besaran dana tersebut merupakan besaran dana standar dari Intiland untuk membangun hotel yang menyasar pada bisnis dan traveller. "Biaya standar untuk bangun hotel Whiz sekitar Rp45-50 miliar. Ini lebih murah (Rp 35 miliar) karena lahan yang tersedia di Cikini terbatas," ujarnya.
Menurutnya, untuk sistem pembangunan dan pengelolaan Intiland bekerjasama dengan pemilik tanah, dengan rentang waktu tertentu. "Untuk sementara Intiwhiz-lah yang akan mengelola Whiz Hotel Cikini, kerjasama juga dengan landlord," kata Moedjianto. Whiz Hotel Cikini akan berdiri di lahan seluas 750 meter persegi di daerah Mentang, Jakarta Pusat, setinggi delapan lantai yang mencakup 72 kamar.
Moedjianto mengatakan, Whiz Hotel Cikini merupakan bentuk ekspansi perusahaan dalam mengantisipasi tren semakin meningkatnya kebutuhan hotel di Jakarta. Disebutkan, Whiz Hotel merupakan jaringan pengelola hotel besutan anak perusahaan Intiland, yakni Intiwhiz International yang kini telah mengoperasikan dua hotelnya di Semarang, Jawa Tengah dan Yogyakarta yang masing-masing memiliki prediksi okupansi sebanyak 60 dan 70 persen.
Moedjianto menambahkan tahun ini beberapa lokasi yang akan dikerjakan yaitu Legian, Nusa Dua, Pekan Baru, Balikpapan, Palangkaraya, Hayam Wuruk, Cikini, Kelapa Gading, Bogor, Bandung, Surabaya, dan Malang. "Dan masing-masing daerah membutuhkan waktu penyelesaian sekitar 14 bulan," katanya. Perusahaan menggunakan strategi pembangunan hotel Whiz antara lain melalui kerja sama dengan pemilik tanah (landlord), buiilt-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS Sulit Hitung Dampak Inflasi Pembatasan BBM
Redaktur : Tim Redaksi