Invasi Kpop Sukses Taklukkan Amerika, Apa Rahasianya?

Selasa, 27 November 2018 – 14:40 WIB
BTS di The Tonight Show. Foto: NBC

jpnn.com - K-pop wave atau hallyu seolah menjadi Thanos yang berusaha menguasai dunia. Semakin hari kekuatannya semakin besar. Industri hiburan Amerika Serikat pun menyambut gelombang itu dengan tangan terbuka. Mereka "mempersilakan" para performer Korsel tersebut tampil di panggung bergengsi.

Setahun yang lalu penonton bisa melihat kemenangan boyband BTS sebagai top social artist di Billboard Music Awards. BTS menjadi artis Korea pertama yang memenangi penghargaan tersebut. Pada tahun itu pula mereka debut tampil di ajang American Music Awards. Hingga kini mereka sudah meraih sederet penghargaan dari industri hiburan Amerika.

BACA JUGA: Kegilaan Black Friday, Warga AS Habiskan Rp 25,4 T

Beberapa kali mereka menghiasi layar kaca TV Amerika dengan hadir dalam acara bincang-bincang malam populer. Misalnya, Ellen DeGeneres Show dan The Tonight Show Starring Jimmy Fallon. Plus, tiket 15 konser BTS World Tour: Love Yourself di Amerika Utara yang akan datang telah terjual habis. Efek capaian BTS itu nyatanya membawa pengaruh bagi musisi K-pop lainnya. K-pop semakin punya tempat.

Lihat saja boyband NCT 127 yang melenggang manis dengan setelan tuksedo hitam dalam debut karpet merahnya di American Music Awards 2018 pada 10 Oktober lalu. Atau BLACKPINK yang dengan mantap bergabung dengan label Amerika, Interscope Records.

BACA JUGA: Gagal Menikah, Juan Bunuh Dokter, Apoteker dan Polisi

"BLACKPINK adalah superstar global yang sedang dibuat," kata John Janick, chairman dan CEO Interscope Geffen A&M, sebagaimana dilansir dari Billboard.

Fans masif jelas menjadi kekuatan utama para musisi K-pop. Contohnya, betapa hebatnya kekuatan Adorable Representative M.C. for Youth atau ARMY, julukan fans BTS.

BACA JUGA: Bayi Bule Dibuang Ibunya di Bali Tak Tertolong Lagi

Mereka mampu membuat idolanya itu menjadi penguasa media sosial (BTS menjadi musisi yang paling banyak disebut di Twitter di Amerika tahun lalu). The power of ARMY bahkan bisa diadu dengan Beliebers (fans Justin Bieber) dan Swifties (fans Taylor Swift).

Tapi, bagaimana bisa BTS dan musisi K-pop lainnya menarik begitu banyak pemuja? Kebanyakan musisi K-pop, terutama boyband atau girlband, menyajikan penampilan yang unik. Musisi K-pop tampil sebagai performer.

Mereka tak hanya menyanyikan lagu dengan suara yang bagus. Tapi, juga hadir sepaket lengkap dengan koreografi rumit nan kompak plus outfit dan dandanan all-out yang khas.

"K-pop adalah genre global yang tumbuh pesat di AS belakangan ini," kata David Zedeck, kepala musik global di United Talent Agency (UTA), talent agency yang berbasis di California, sebagaimana dilansir dari NBC News.

Musisi K-pop juga dinilai sangat merangkul dan menghargai fansnya. Berbeda dengan musisi Amerika yang cenderung terkesan lebih "independen".

Sebetulnya BTS dkk bukan fenomena baru K-pop di Negeri Paman Sam. Mulai 2006, solois Korea mencoba peruntungannya di sana. Sebut saja BoA, Se7en, dan Rain. Girlband Wonder Girls dan Girls' Generation melakukan hal serupa.

Dengan kata lain, BTS dkk mengembalikan dan memperkuat hallyu wave di Amerika dengan kemasan yang lebih modern dan fresh. "Kami melihat ombak selanjutnya dalam evolusi K-pop," kata Zedeck. (newyorker/forbes/adn/c6/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Cewek Bule Buang Bayi dari Atas Mobil di Jalanan Sanur


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler