Investasi di Sektor Properti Semakin Menjanjikan

Senin, 14 November 2016 – 16:27 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - TANGSEL- Iklim investasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), khususnya sektor properti, terus tumbuh.

Bahkan pada 2017 mendatang tercatat sudah ada tiga hotel yang bakal dibangun di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.

BACA JUGA: Properti Lesu, Proyeksi Penjualan Semen Meleset

Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel, Gusri Effendi mengatakan hingga saat ini sudah ada 13 hotel beroperasi di kota perdagangan dan jasa tersebut.

Dengan bertambahnya tiga hotel pada 2017 nanti, maka jumlah hotel di Tangsel genap menjadi 16.

BACA JUGA: Neraca Pembayaran Surplus USD 5,7 Miliar

"Di Tangsel ini, investasi hotel dan restoran begitu luar biasa bagus. Hanya dengan Rp150 miliar, sudah bisa membangun hotel. Tahun 2017 nanti ada tiga hotel yang akan muncul salah satunya seperti Amaris," katanya.

Gusri mengaku, sektor pariwisata seperti hotel dan restoran menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup signifikan. U

BACA JUGA: Penjualan Pertalite Melesat, Dexlite Sepi Peminat

ntuk menjaga dan merawat semakin banyak investor masuk bidang pariwisata pemkot perlu memberikan perhatian yang cukup.

"Salah satunya persoalan keamanan internal Pemkot yang perlu diperhatian. Pemkot jangan seperti tutup mata karena sebagian besar pengusaha mengeluhkan persoalan regulasi, khususnya belum adanya transparansi biaya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) per meternya dan izin HO atau gangguan keamanan," ujarnya.

Sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, sudah menyumbang PAD mencapai Rp 1 triliun.

Maka itu, dia berharap hotel dan restoran sebagai usaha primadona di Kota Tangsel harus dipelihara dan dilindungi oleh pemerintah daerah.

"Harus ada pembenahan di internal," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala KPMD Kota Tangsel, Oting Ruhiyat mengatakan investasi di Kota Tangsel terus tumbuh setiap tahunnya, kenaikan mencapai sepuluh persen.

Investasi yang dibenamkan para investor di Kota Tangsel diperuntukan berbagai sektor, seperti perhotelan, restoran, properti dan lainnya.

Oting menambahkan, tahun lalu tercatat nilai Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 11 triliun.

Perinciannya terdiri dari PMA sebesar Rp 494 miliar dan sisanya dari pemodal dalam negeri. (iwan/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank NTB Ajukan Tambahan Kuota KUR Mikro, Nilainya Sebegini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler