Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, investasi industri komponen otomotif tahun lalu mencapai USD 6 miliar. Tahun ini ditargetkan naik menjadi USD 1,2 miliar. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadhi mengatakan, pada semester ini, target pencapaian sudah sesuai dengan harapan pemerintah.
Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat bakal ada 50 perusahaan komponen otomotif yang bakal merealisasikan investasinya. "Kebanyakan dari negara Taiwan, Thailand, Malaysia, Jepang, dan beberapa negara dari Eropa," terangnya.
Perusahaan itu bakal memproduksi tier I (komponen utama) dan tier II (komponen pelengkap). Total investasinya sekitar USD 700 juta. Pembangunannya bakal direalisasikan di kawasan industri Cikampek atau Cilegon.
Tingginya minat investasi komponen otomotif, lanjut Budi, didorong oleh semakin besarnya pasar di Indonesia. Budi menjelaskan, empat tahun lalu, industri komponen Indonesia masih sekitar 900 perusahaan. Tahun lalu sudah mencapai 1.400 perusahaan. Tahun ini dia memprediksi bakal ada 100 perusahaan komponen baru.
Dia optimistis dapat mencapai target tersebut. Alasannya, selain peningkatan produksi kendaraan bermotor, juga terkait pengembangan mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).
"Tahun ini penjualan mobil dan motor tetap akan tumbuh. Itu sudah merupakan peluang. Lalu ditambah dengan legalisasi industri LCGC. Kan di sana ada syarat yang harus dipenuhi. Yakni tingkat komponen dalam negerinya harus mencapai 80 persen. Itu akan semakin memperbesar peluang," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Bosch untuk kawasan Asia Tenggara Martin Hayes. Asia Tenggara adalah pasar yang penting bagi Bosch. Pertumbuhan volume produksi dan penjualan otomotif di kawasan tersebut terus meningkat signifikan. Bahkan dia memprediksi pada 2016 nanti bisa menyalip volume produksi di negara-negara maju.
Guna memperkuat posisisnya di Asia Tenggara, produsen asal Jerman tersebut berencana membangun fasilitas produksi di Indonesia untuk kali pertama. Pabrik itu bakal dibangun mulai tahun ini. Tahun depan direncanakan siap beroperasi.
Total investasinya sekitar EUR 10 juta atau setara Rp 130 miliar. Pabrik itu bakal dibangun di Jakarta Timur. "Rencananya digunakan untuk memproduksi komponen jenis injektor dan oksigen, terutama untuk pabrikan mobil Jepang," jelas Hayes. (uma/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Bangun CNG Terbesar di Dunia
Redaktur : Tim Redaksi