Investasi Migas 2013 Capai USD 26,2 Miliar

Sabtu, 12 Januari 2013 – 08:16 WIB
JAKARTA – Tahun ini diperkirakan terjadi peningkatan investasi untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Tercatat komitmen investasi yang telah disetujui mencapai USD 26,2 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan komitmen investasi 2012 sebesar USD 21,88 miliar.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, untuk 2013, Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menyetujui rencana kerja dan anggaran dari 274 kontraktor, yang terdiri dari 74 wilayah kerja (WK) eksploitasi dan 200 WK eksplorasi.
Persetujuan anggaran untuk WK eksploitasi sebesar USD 23,5 miliar. Rinciannya, untuk membiayai kegiatan eksplorasi sebesar USD 2,3 miliar, pengembangan USD 5 miliar, produksi USD 14,7 miliar, dan administrasi umum sebanyak USD 1,5 miliar. ”Tercatat rencana pengeboran di WK eksploitasi sebanyak 1.177 sumur pengembangan, 1.094 sumur kerja ulang (work over), dan 99 sumur eksplorasi,” beber Wacik dalam keterangannya kemarin.

Sedangkan untuk anggaran di WK eksplorasi sebesar USD 2,7 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk melakukan pengeboran sebanyak 75 sumur eksplorasi migas konvensional dan 82 sumur eksplorasi gas metana batubara (coal bed methane/CBM).

Sebagai informasi, investasi di WK eksplorasi merupakan biaya yang masih menjadi beban kontraktor sampai kegiatan eksplorasi tersebut dapat dikembangkan untuk diproduksikan secara komersial. ”Kami meminta kontraktor KKS segera melaksanakan rencana kerja yang telah disetujui, sehingga target produksi dan penerimaan negara dapat tercapai,” kata Jero.

Pihaknya mendorong kontraktor mengutamakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan pemanfaatan tenaga kerja nasional. Menurutnya, investasi yang dibelanjakan di dalam negeri pada akhirnya dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional. ”Sekaligus menunjukkan keberpihakan kepada pengusaha nasional,” ungkapnya.

Di sisi lain, pemanfaatan tenaga kerja nasional akan membuka lapangan kerja. Tahun ini, diperkirakan terdapat tambahan tenaga kerja nasional sekitar 3.700 orang sebagai pekerja langsung di kontraktor KKS. Jumlah penambahan tenaga kerja akan lebih banyak bila memperhitungkan tenaga kontrak yang diperkirakan sebanyak 3.000 orang. ”Terlepas dari semua itu, kontraktor harus efisien dalam berinvestasi. Jangan boros. Lakukan berbagai terobosan di lapangan,” katanya.

Deputi Perencanaan SK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengungkapkan, disetujuinya rencana kerja dan anggaran 2013 yang diusulkan kontraktor sebelum akhir 2012 menunjukkan berkomitmen seluruh jajaran SK Migas untuk memberikan kinerja yang terbaik.   

Seperti diketahui, pada 13 November 2012 terjadi transisi dari BP Migas menjadi SK Migas sebagai hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Tidak dapat dipungkiri perubahan tersebut secara psikologis berpengaruh.

Namun dengan semangat dan kerja sama yang baik dengan kontraktor, rencana kerja dan anggaran dapat diselesaikan dan disetujui sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan. ”Dengan persetujuan ini, kegiatan eksplorasi dan produksi migas di seluruh wilayah Indonesia dapat dilaksanakan kontraktor sejak awal 2013,” ujarnya. (lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tergerus, Impor Teh Diatur

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler