jpnn.com, JENEWA - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada Kamis membalas kritik pemerintah negara-negara Eropa yang menolak partisipasi atlet Rusia dan Belarus dalam kompetisi-kompetisi internasional.
Bach menyayangkan sikap negara-negara Eropa terhadap atlet Rusia dan Belarus itu yang disebutnya menerapkan standar ganda atas konflik bersenjata lain yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: PDIP Hanya Menolak Israel Bermain di Indonesia, Sama Seperti FIFA Mencoret Rusia di Piala Dunia
"Sangat disesalkan bahwa pemerintah-pemerintah ini tidak menjawab pertanyaan tentang standar ganda yang telah kami kemukakan dalam perundingan kami," ucap Bach dalam konferensi pers.
"Kami belum mendengar satu komentar pun tentang sikap mereka terhadap keikutsertaan atlet yang negaranya terlibat dalam 70 perang dan konflik bersenjata lainnya di dunia."
BACA JUGA: Lavrov Ingatkan Barat Tiga Perempat Dunia Tidak Ikut Memusuhi Rusia
Dewan Eksekutif IOC pada Selasa merilis rekomendasi yang mengizinkan kembali atlet Rusia dan Belarus tampil dalam berbagai kompetisi internasional, termasuk Olimpiade Paris tahun depan, sebagai atlet netral.
Namun dalam rekomendasinya, IOC melarang atlet yang aktif mendukung perang di Ukraina atau yang dipekerjakan sebagai personel militer Rusia atau Belarus atau badan-badan keamanan nasionalnya.
BACA JUGA: Biden Yakin Aliansi Rusia-China Bukan Tandingan Blok Barat
Akan tetapi, sejumlah pemerintah negara Eropa mengatakan langkah-langkah tersebut tidak cukup. Mereka mendesak IOC agar melarang sepenuhnya partisipasi atlet Rusia dan Belarus.
Bach mengisyaratkan segera membuat keputusan soal keikutsertaan atlet Rusia dan Belarus yang terjadi sekitar setahun sebelum Olimpiade Paris dibuka pada 26 Juli 2024.
Awal bulan ini IOC mengkritik pemerintah Inggris yang menyurati sejumlah sponsor utama Olimpiade guna mendesak mereka mendukung larangan terhadap atlet Rusia dan Belarus.
Ukraina, Republik Ceko, dan Polandia adalah di antara yang menolak setiap keputusan IOC dalam mengubah sikap awal badan ini pada Februari 2022 terhadap partisipasi atlet Rusia dan Belarus.
Saat itu, IOC mendesak federasi-federasi cabang olahraga agar menjatuhkan sanksi larangan tampil kepada atlet Rusia dan Belarus dari berbagai kompetisi internasional sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif