jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai polemik banteng versus celeng bukan kebetulan, melainkan strategi PDIP meningkatkan angka keterpilihannya.
Menurutnya, pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang ‘Pacul’ Wuryanto yang menyebut kader PDIP pendukung Ganjar Pranowo sebagai barisan celeng, membuat hal tersebut ramai di media dan menjadi pembicaraan publik.
BACA JUGA: Diam-diam, PDIP Ambil Untung dari Konflik Banteng vs Celeng?
Dia menambahkan hal itu memberikan dampak pada kenaikan elektabilitas partai dan calon presiden yang akan diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
"Saya hakulyakin dan punya mazhab bahwa di dalam politik itu tidak ada yang alamiah. Itu (banteng vs celeng) ada yang mendesain, ada yang merencanakan. Jadi, tidak ada yang kebetulan dalam politik," kata Pangi kepada JPNN.com, Selasa (19/10).
BACA JUGA: Banteng vs Celeng, Ubedilah: Cara Menaikkan Elektabilitas Ganjar dan PuanÂ
Oleh sebab itu, pengamat politik yang akrab disapa Ipang ini meyakini banteng vs celeng merupakan bagian dari strategi PDIP.
Ipang menyebut kejadian serupa juga terjadi dalam konflik internal Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.
BACA JUGA: Banteng vs Celeng, PDIP Bakal Kehilangan Suara Besar di JatengÂ
"Seperti Partai Demokrat, misalnya. Ketika KLB (Kongres Luar Biasa) itu, kan, elektabilitas Demokrat jadi terjaga," lanjut Ipang.
Sebelumnya, polemik benteng vs celeng ini muncul setelah adanya kader PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. (mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Boy
Reporter : Dea Hardianingsih