IPB Ajak Masyarakat Melek Gizi

Sabtu, 16 Juni 2012 – 12:02 WIB

BOGOR -  PT Sarihusada dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dalam bidang peningkatan gizi masyarakat melalui program ‘AMG Connect’ (Ayo Melek Gizi–Community and Nutrition Education Center).
 
Dengan kerjasama tersebut, FEMA IPB dan Sarihusada akan memfasilitasi pendidikan gizi bagi 200 kader penggiat edukasi gizi masyarakat, termasuk kader posyandu di wilayah Bogor.

Presiden Direktur PT Sarihusada, Boris Bourdin menyatakan, masalah pengetahuan dan pemenuhan gizi masyarakat masih menjadi salah satu tantangan pembangunan di Indonesia. Melalui Program ini Sarihusada ingin berpartisipasi dalam upaya peningkatan pengetahuan gizi masyarakat melalui kegiatan edukasi bekerjasama dengan lembaga yang kompeten. Dalam hal ini FEMA IPB.

Sarihusada sebagai perusahaan yang peduli pada masalah gizi bangsa, telah berkiprah selama lebih dari 55 tahun dalam penyediaan produk pangan bergizi yang berkualitas. Namun dengan harga terjangkau untuk tumbuh kembang anak Indonesia.
 
“Sarihusada bangga bisa bekerjasama dengan FEMA IPB sebagai institusi akademis yang juga memiliki misi sejalan dengan kami dalam  upaya meningkatkan  pemahaman gizi yang pada akhirnya bisa membantu meningkatkan status gizi ibu dan anak di Indonesia,” katanya.

AMG Connect merupakan sebuah fasilitas pendidikan gizi bagi masyarakat yang terletak di kampus FEMA IPB. Panel ahli gizi yang tergabung dalam program ini akan merancang kurikulum pendidikan gizi ibu dan balita yang sederhana agar mudah dipahami. Kader posyandu menjadi sasaran utama program ini karena peran mereka yang penting di tengah masyarakat, yaitu sebagai pusat rujukan informasi gizi para ibu.

Dekan FEMA IPB, Arief Satria mengatakan, program AMG Connect dilaksanakan dalam beberapa tahap. Di tahun pertama, pihaknya melakukan persiapan berupa pengembangan modul program dan fasilitas sebuah ruangan yang khusus dipergunakan untuk kegiatan sosial ini. “Selanjutnya kami juga melakukan pendekatan ke komunitas sasaran serta pihak-pihak yang memiliki pengaruh langsung yang bermanfaat untuk mendukung program AMG Connect,” ungkapnya.

“Melalui pemberdayaan kader, kami berharap 4.000 ibu dan balita bisa teredukasi di tahun ini. Dan dua tahun ke depan diharapkan inisiatif pemberdayaan ini akan mencapai tahap kemandirian dan dapat direplikasi di daerah lain,” imbuhnya.(nad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WHO: Asap Diesel Picu Kanker


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler