JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Kapolda Jawa Tengah perlu mengumpulkan ketiga pasang calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).
Tujuannya kata dia, untuk membuat komitmen menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan membuat pernyataan sikap menerima kemenangan dan kekalahan pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) pada 26 Mei mendatang.
"Hal ini dilakukan agar situasi Kamtibmas di Jawa Tengah tetap terjaga, baik saat kampanye, pencoblosan maupun saat pelantikan gubernur terpilih," ujar Neta di Jakarta, Kamis (9/5).
Ia menerangkan, kegiatan kampanye para cagub dan cawagub sudah dimulai sejak tanggal 8 Mei hingga 22 Mei. Sejauh ini kata dia, kondisi Kamtibmas di Jawa Tengah tetap kondusif. Namun demikian, intelijen kepolisian harus tetap melakukan deteksi dini secara maksimal agar potensi-potensi konflik bisa diantisipasi.
Menurut Neta, ada dua kawasan yang harus dicermati polisi sepanjang proses Pilgub Jawa Tengah, yakni wilayah Pantura (pantai utara) dan Solo Raya. Sebab dinamika masyarakat di kedua wilayah itu cukup tinggi. Selain itu masyarakatnya juga cukup kritis.
Kemudian juga ada isu yang berkembang menjelang pilgub terkait dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) tahun 2011 sebesar Rp 26,89 miliar dan tahun 2012 sebesar Rp 65 miliar. "Bukan mustahil kasus ini akan muncul meramaikan suasana pilgub," kata Neta.
Karena itu IPW berharap jajaran Polri dan TNI tetap menjaga netralitasnya dalam Pilgub Jateng. Tujuannya sambung Neta, agar pilgub berjalan lancar, aman, dan tertib serta tidak ada tudingan-tudingan negatif kepada Polri maupun TNI. (gil/jpnn)
Tujuannya kata dia, untuk membuat komitmen menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan membuat pernyataan sikap menerima kemenangan dan kekalahan pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) pada 26 Mei mendatang.
"Hal ini dilakukan agar situasi Kamtibmas di Jawa Tengah tetap terjaga, baik saat kampanye, pencoblosan maupun saat pelantikan gubernur terpilih," ujar Neta di Jakarta, Kamis (9/5).
Ia menerangkan, kegiatan kampanye para cagub dan cawagub sudah dimulai sejak tanggal 8 Mei hingga 22 Mei. Sejauh ini kata dia, kondisi Kamtibmas di Jawa Tengah tetap kondusif. Namun demikian, intelijen kepolisian harus tetap melakukan deteksi dini secara maksimal agar potensi-potensi konflik bisa diantisipasi.
Menurut Neta, ada dua kawasan yang harus dicermati polisi sepanjang proses Pilgub Jawa Tengah, yakni wilayah Pantura (pantai utara) dan Solo Raya. Sebab dinamika masyarakat di kedua wilayah itu cukup tinggi. Selain itu masyarakatnya juga cukup kritis.
Kemudian juga ada isu yang berkembang menjelang pilgub terkait dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) tahun 2011 sebesar Rp 26,89 miliar dan tahun 2012 sebesar Rp 65 miliar. "Bukan mustahil kasus ini akan muncul meramaikan suasana pilgub," kata Neta.
Karena itu IPW berharap jajaran Polri dan TNI tetap menjaga netralitasnya dalam Pilgub Jateng. Tujuannya sambung Neta, agar pilgub berjalan lancar, aman, dan tertib serta tidak ada tudingan-tudingan negatif kepada Polri maupun TNI. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Haji Resmi Rp 34,3 Juta
Redaktur : Tim Redaksi