JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane, mengapresiasi langkah kepolisian yang tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI). Menurutnya, jika ada pihak-pihak yang melanggar ketentuan tersebut harus bersikap tegas dengan melakukan penangkapan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Neta juga menyarankan polisi menggembok stadion yang akan dipakai LSI dan LPI.
"Peran Polri itu sebagai pemersatu bangsa. Makanya kalau ada kelompok atau even mengarah pemecahbelaan bangsa, Polri harus bertindak tegas. Jadi tindakan polisi sangat tepat, langkah memersatukan anak-anak bangsa yang bertikai di sepakbola nasional," katanya dalam pesan elektronik, Sabtu (5/1).
IPW berharap kepada suporter, masyarakat sepakbola maupun pemerintah, sebaiknya mendukung langkah postif yang diambil Polri. Sebab tindakan tersebut sebuah terobosan mengkonsolidasikan dan menyatukan sepakbola nasional agar bisa solid dan melahirkan tim-tim sepakbola yang mampu menjadi kebanggaan bangsa, tanpa ada aksi perbudakan gaya baru, tanpa ada aksi tipu-tipu dan kejahatan yang tidak membayar gaji pemain.
"IPW juga memberi apresiasi The Jak Mania, suporter Persija yang melakukan aksi demo menuntut gaji para pemain Persija yang tertunggak, agar segera dibayarkan," katanya.
Selain itu, IPW menurut Neta juga mendukung langkah-langkah Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang berjuang agar 22 klub penunggak gaji pemain bertanggungjawab. Berkaitan dengan hal ini, IPW mengimbau para suporter dan APPI agar melaporkan kasus penipuan gaji ini ke Mabes Polri. (gir/jpnn)
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Neta juga menyarankan polisi menggembok stadion yang akan dipakai LSI dan LPI.
"Peran Polri itu sebagai pemersatu bangsa. Makanya kalau ada kelompok atau even mengarah pemecahbelaan bangsa, Polri harus bertindak tegas. Jadi tindakan polisi sangat tepat, langkah memersatukan anak-anak bangsa yang bertikai di sepakbola nasional," katanya dalam pesan elektronik, Sabtu (5/1).
IPW berharap kepada suporter, masyarakat sepakbola maupun pemerintah, sebaiknya mendukung langkah postif yang diambil Polri. Sebab tindakan tersebut sebuah terobosan mengkonsolidasikan dan menyatukan sepakbola nasional agar bisa solid dan melahirkan tim-tim sepakbola yang mampu menjadi kebanggaan bangsa, tanpa ada aksi perbudakan gaya baru, tanpa ada aksi tipu-tipu dan kejahatan yang tidak membayar gaji pemain.
"IPW juga memberi apresiasi The Jak Mania, suporter Persija yang melakukan aksi demo menuntut gaji para pemain Persija yang tertunggak, agar segera dibayarkan," katanya.
Selain itu, IPW menurut Neta juga mendukung langkah-langkah Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang berjuang agar 22 klub penunggak gaji pemain bertanggungjawab. Berkaitan dengan hal ini, IPW mengimbau para suporter dan APPI agar melaporkan kasus penipuan gaji ini ke Mabes Polri. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelunasan Gaji Baru Sebatas Janji
Redaktur : Tim Redaksi