jpnn.com, SURABAYA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mendatangi Markas Polda Jawa Timur di Surabaya, Jumat (11/6).
Kedatangan pria kelahiran 2 April 1968 itu untuk menyampaikan perintah Kapolri kepada jajaran Polda Jatim untuk fokus melakukan pemberantasan aksi premanisme di masyarakat.
Perintah Kapolri itu turun setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendengar keluhan para sopir kontainer mengenai praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (10/6). Usai mendengar keluhan para sopir kontainer, Jokowi langsung menelepon kapolri.
"Bapak Kapolri memberikan instruksi dan arahan kepada seluruh jajaran di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi terhadap premanisme," kata Irjen Argo
Argo menyebut bahwa saat ini Polda Metro Jaya sudah mengamankan sebanyak 49 orang yang diduga melakukan pemerasan dan pungli di wilayah Tanjung Priok tersebut.
"Mereka modusnya meminta uang tip, tarifnya mulai Rp10 ribu hingga Rp20 ribu setiap kendaraan," beber dia.
Mabes Polri saat ini sedang mengirimkan surat perintah kapolri kepada seluruh kapolda di Indonesia, termasuk Jatim.
"Kami akan tindak tegas praktik premanisme, hal itu supaya tak berkembang begitu saja. Begitu juga dengan polda-polda di daerah lainnya," kata dia.
Argo mengaku bahwa di semua daerah pasti ada praktik premanisme dan pungli. Baik di pelabuhan maupun di tempat-tempat lain yang biasa dikunjungi sopir kontainer.
Namun, pihaknya nanti akan tetap mengutamakan tindakan preventif dengan menggandeng Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Kalau tidak bisa kami edukasi, maka tetap akan ada penindakan kepada orang yang melakukan praktik premanisme," pungkas Argo Yuwono. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Agung Bercerita soal Ulah Preman Bercelurit, Presiden Jokowi Langsung Menelepon Kapolri
Redaktur & Reporter : Arry Saputra