jpnn.com, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan komitmennya untuk menjadikan Polda Riau sebagai institusi yang humanis, profesional, dan berorientasi pada keadilan.
Hal itu disampaikannya kepada pejabat utama Polda Riau, Kapolres, serta perwira menengah di lingkungan Polda Riau pada Rabu 19 Maret 2024.
BACA JUGA: Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau, Berikut Profil Lengkapnya
Herry menegaskan empat poin utama (Commander Wish) yang harus menjadi pedoman seluruh personel kepolisian di wilayahnya.
“Polisi adalah bagian dari masyarakat, bukan entitas yang berdiri di atasnya. Oleh karena itu, kita harus duduk lebih rendah dan berdiri lebih rendah dari masyarakat, karena kita adalah masyarakat,” tegas Irjen Herry.
BACA JUGA: Irjen Iqbal Sosok yang Perangi Narkoba dan Jadi Polisi Humanis Selama Jabat Kapolda Riau
Empat Poin Commander Wish Kapolda Riau
Memperbaiki diri dan menerima kritik
BACA JUGA: Daftar Lengkap Mutasi Polri di Polda Riau, Kapolda Hingga Kapolres
Irjen Herry meminta seluruh anggota Polda Riau untuk berani berbenah, terbuka terhadap kritik, dan lebih peka terhadap tuntutan masyarakat.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Kapolda menekankan pentingnya perbaikan sistem pelayanan publik di lingkungan kepolisian, agar masyarakat merasa nyaman dan percaya terhadap kinerja aparat.
Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), moralitas, dan etika
Menurutnya, keamanan yang sejati tidak hanya tentang ketertiban, tetapi juga harus dilandasi dengan keadilan dan penghormatan terhadap HAM.
“Sebagai aparat penegak hukum, kita memiliki kekuatan, tetapi kekuatan itu harus dijalankan dengan kebijaksanaan. Kekuasaan yang tidak dikendalikan oleh etika dan moralitas hanya akan melahirkan ketakutan, bukan rasa aman,” ujarnya.
Menjalankan pendekatan humanis dalam penegakan hukum
Kapolda Riau menegaskan bahwa setiap tindakan kepolisian harus mengedepankan perlindungan, bukan ancaman.
“Dalam setiap interaksi dengan masyarakat, jadilah pelindung, bukan ancaman. Dalam setiap pengambilan keputusan, utamakan keadilan, bukan sekadar prosedur,” pesannya.
Kapolda juga menginstruksikan agar seluruh jajarannya menghindari tindakan represif yang tidak perlu dalam setiap penegakan hukum.
Dia ingin memastikan bahwa Polda Riau menjadi contoh dalam praktik kepolisian yang humanis, bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga merangkul masyarakat.
“Polda Riau harus menjadi institusi yang dihormati karena integritasnya, bukan ditakuti karena kekuasaannya,” tegasnya.
Sebagai alumni Akpol 1996, Irjen Herry mengingatkan bahwa menjadi seorang polisi bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi juga mengemban amanah sebagai penjaga keadilan dan perlindungan bagi masyarakat.
“Polisi bukan hanya simbol keamanan, tetapi juga wajah keadilan, harapan bagi setiap pencari keadilan, dan benteng bagi mereka yang membutuhkan perlindungan,” tuturnya. (mcr36/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Natalia
Reporter : Rizki Ganda Marito