jpnn.com - Irjen Mohammad Iqbal segera meninggalkan jabatan Kapolda NTB. Kepemimpinannya yang humanis membuat kenalannya merasa kehilangan.
Laporan Fathan Sinaga, Jakarta
BACA JUGA: Irjen Iqbal: Jangan Sekali-kali Menyakiti Hati Masyarakat
Irjen Iqbal mendapat tugas menggantikan Irjen Agung Setya Imam Effendi sebagai Kapolda Riau.
Penugasan Irjen Iqbal itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) Kapolri ST/2568/XII/KEP./2021 tanggal 17 Desember 2021.
BACA JUGA: Dapat Perintah Kapolri Bertugas di Riau, Irjen Iqbal Merasa Seperti Pulang ke Kampung Halaman
Irjen Iqbal bersyukur dipercaya menjadi perpanjangan tangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Riau.
Riau bukan wilayah tugas yang asing baginya.
BACA JUGA: Kapolri Lakukan Mutasi Besar-besaran, 7 Kapolda Berganti, Ada Nama Irjen Mohammad Iqbal
Iqbal pernah bertugas di Riau selama lima tahun setelah lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2000.
“Bagi saya, Riau bukan daerah yang asing. Saya seperti pulang ke kampung halaman," kata Irjen Iqbal kepada JPNN.com, Sabtu (18/12).
Sejak menjabat Kapolda NTB pada Mei 2020, jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu kerap mencuri perhatian.
Kiprah dan sepak terjangnya banyak mendapat pujian.
Ketegasan di balik sikap humanisnya kerap mendapat kesan mendalam.
Irjen Iqbal memegang prinsip “together we are strong” ketika menjalani tugas di mana pun.
Termasuk saat menjabat Kapolda NTB.
Prinsip itu berbuah manis.
Banyak pihak terkesan, bahkan merasa kehilangan ketika Iqbal harus berpindah lahan pengabdian.
"Saya menyadari menjalani tugas kepolisian tidak bisa berjalan sendiri,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Utara, itu.
Selama di NTB, Irjen Iqbal dapat dibilang berhasil mengawal keamanan dan ketertiban masyarakat.
Termasuk menyukseskan sejumlah program pemerintah, seperti penanganan pandemi Covid-19, percepatan vaksinasi dan lainnya.
Yang tak kalah membanggakan ialah ketika membantu pemerintah melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika di Lombok Tengah.
Irjen Iqbal bahkan sukses mengomandoi pengamanan pelaksanaan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Internasional Mandalika.
Dia menegaskan kolaborasi adalah kunci menjaga kamtibmas.
“Begitu juga menjalankan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah, semuanya butuh gotong royong dari berbagai elemen dan masyarakat," katanya.
Tak mudah bagi Irjen Iqbal sebagai penanggung jawab keamanan wilayah saat mengamankan serangkaian event internasional di Sirkuit Mandalika.
Momen ini akan menjadi jawaban atas semua ikhtiar yang dilakukannya bersama seluruh komponen yang ada di NTB.
Kejadian di luar kontrol dan tanggung jawab Polda NTB, yakni pembukaan kargo Ducati, sempat terjadi sebelum WSBK di Sirkuit Mandalika.
Namun, semua sudah teratasi.
Irjen Iqbal tetap memberikan atensi.
Dia menyatakan tidak ada gangguan keamanan di situ, tetapi hanya miskomunikasi.
“Dorna dan MGPA yang koordinasi, sudah clear,” kata Irjen Iqbal kala itu.
Waktu terus berjalan.
Irjen Iqbal dan jajaran kemudian bersiap menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.
Presiden yang beken dengan sapaan Jokowi, itu akan meresmikan Sirkuit Internasional Mandalika, Jumat 12 November 2021.
Tidak hanya meresmikan, Jokowi juga membawa motor costum berwarna hijau.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu memacu kendaraannya di aspal sirkuit.
Jokowi pun terkesan.
Pengamanan kegiatan RI 1 berlangsung sukses.
Selama pelaksanaan WSBK, Irjen Iqbal dan jajaran menjaga betul prokotol kesehatan, lalu lintas orang, hingga kamtibmas.
Semua pihak dilibatkan.
Koordinasi dari pagi, siang hingga malam, terus dilakukan.
Kerja keras itu tidak sia-sia. Hasilnya sangat memuaskan.
Event internasional pertama di Sirkuit Internasional Mandalika sukses.
Tanpa ada gangguan keamanan. Tidak ada klaster penyebaran virus corona.
Hanya ada satu kejahatan jalanan. Aksi copet jaringan internasional.
Namun, Irjen Iqbal telah memerintahkan jajaran membongkar kejahatan itu.
Sukses. Anak buah Irjen Iqbal menangkap jaringan copet internasional tersebut.
Sukses event internasional, berjalan bersamaan dengan kesuksesan mengawal program pencegahan penularan Covid-19, serta mempercepat vaksinasi.
Berdasar data Polda NTB, vaksinasi dosis pertama di provinsi itu per Jumat (24/12) sudah mencapai 3.022.196 atau 77,8 persen.
Vaksinasi dosis kedua, yakni 2.000.558 atau 51,16 persen.
Capaian yang tergolong tinggi untuk provinsi di luar Jawa-Bali.
Semua itu juga tak lepas dari peran Irjen Iqbal.
Dia meramu formula untuk mengejar target vaksinasi di NTB.
Tidak mudah, tetapi mau tak mau harus bisa.
Demi terciptanya kekebalan komunal.
Vaksinasi digenjot pada 20 September 2021, khususnya untuk Lombok Tengah yang menjadi tuan rumah IATC dan WSBK.
Kala itu, vaksinasi di Lombok Tengah masih 20 persen.
Sementara, syarat melaksanakan WSBK, 70 persen masyarakat Lombok Tengah harus divaksinasi minimal dosis pertama.
Tantangan lainnya, stok vaksin pada saat itu belum juga turun dari pemerintah pusat.
Irjen Iqbal harus bekerja keras dan menjalin kolaborasi dengan seluruh pihak terkait.
Polda NTB membentuk Batalion Vaksinasi. Berisikan tenaga kesehatan dari pemda, Polri, dan TNI.
Sukarelawan juga dilibatkan di dalamnya.
Episentrum vaksinasi digencarkan di Lombok Tengah. Harapan lainnya, seluruh kabupaten/kota lain mengikuti.
Irjen Iqbal terus memantau secara langsung setiap hari.
Mantan Kadiv Humas Polri itu juga menggelar apel pasukan yang melibatkan TNI, pemda, dan sukarelawan.
Dia mengetahui bahwa untuk mempercepat vaksinasi, pejabat dari TNI dan Polri harus turun ke lapangan.
Iqbal lalu membentuk Satgas Kombes yang berkantor ke polsek-polsek di Lombok Tengah.
Dengan begitu, manajemen dan pengelolaan vaksinasi bisa cepat dan terpantau secara optimal.
Target harian vaksinasi di Lombok Tengah pun ditingkatkan agar ketika pelaksanaan WSBK, syarat 70 persen bisa tercapai.
Iqbal memasang target 40.018 vaksinasi per hari.
Dia berniat target 70 persen itu akan diserahkan kepada TNI yang berulang tahun pada 5 Oktober.
"Saya perintahkan para pejabat utama Polda NTB dan Kapolres ini untuk mengejar target,” katanya.
Iqbal yakin mereka memiliki kemampuan manajemen yang kuat.
“Kalau mereka tidak sanggup, jabatan taruhannya,” ungkapnya
Irjen Iqbal juga memerintahkan anggotanya mengerahkan kendaraan dan menjemput serta memulangkan masyarakat di pelosok desa untuk vaksinasi.
Anggota Brimob dengan kendaraan trail-nya menjemput warga di pegunungan.
Bus, mobil pikap, hingga kendaraan dinas juga dikerahkan.
Iqbal juga menggandeng ulama dan mahasiswa.
Pondok pesantren dan kampus-kampus menjadi sasaran vaksinasi.
Dengan begitu, masyarakat lainnya akan mengikuti.
Masyarakat yang awalnya ogah divaksin, akhirnya terdorong untuk vaksin.
Modal sosial itulah yang membuat vaksinasi di Bumi Seribu Masjid itu makin kencang.
Dalam waktu 15 hari, NTB berhasil mengejar target 70 persen atau 713.828 dosis vaksinasi di Lombok Tengah.
Tepat pada HUT Ke-76 TNI pada 5 Oktober, Irjen Iqbal menyerahkan kado indah kepada TNI.
Adapun catatan selama proses vaksinasi, terjadi perbedaan data antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan daerah.
Data di daerah tercatat sudah tinggi, tetapi di Kemenkes masih rendah.
Hal ini pun berimbas pada penyediaan stok vaksin.
Tak habis akal, eks Wakapolda Jawa Timur itu membuat satu unit kerja untuk melancarkan pendataan vaksin itu.
Lahirlah Batalion P-Care.
Tugasnya mendata jumlah vaksinasi secara manual dari pelosok desa yang memiliki akses terbatas, seperti kendala jaringan internet, berada di kepulauan, hingga pegunungan.
Data itu dihimpun lalu dikirimkan ke Kemenkes.
Sebelum percepatan vaksinasi ini, Iqbal juga sudah mengadakan Kampung Sehat.
Program itu sebagai pemulus masyarakat agar bersaing dengan desa lainnya dalam rangka taat protokol kesehatan, vaksinasi, hingga kemandirian ekonomi.
Dengan lomba itu, masyarakat terlibat aktif bahu membahu agar kasus Covid-19 di wilayah masing-masing rendah.
Program tersebut tergolong sukses, mengingat zonasi Covid-19 di NTB memiliki zona merah yang sedikit sepanjang pandemi.
Kampung Sehat ini pun digelar kembali sebagai jilid kedua.
Di ujung masa jabatannya sebagai Kapolda NTB, Iqbal mendapatkan penghargaan dari Pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung.
Irjen Iqbal dianggap sebagai Kapolda yang dekat dengan aktivis.
Memang, beberapa kali Iqbal selalu mendengarkan aspirasi para mahasiswa dengan bertemu langsung.
Kekerasan anggota kepolisian terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa ditindak sesuai hukum.
Irjen Iqbal juga membawa Polda NTB mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Sebanyak dua satker, yakni Direktorat Intelkam Polda NTB, dan Direktorat Narkoba Polda NTB, serta satu polres, yaitu Polres Sumbawa Barat menerima predikat itu.
Iqbal merasa prestasi itu bukan keberhasilannya sendiri.
"Ini adalah kerja sama tim," tegas Irjen Iqbal.
Sejumlah kepala daerah di NTB merasakan betul hasil dari kerja sama yang dibangun Irjen Iqbal.
Oleh sebab itu, mereka pun merasa kehilangan ketika Iqbal akan berpindah ladang pengabdian di Bumi Lancang Kuning.
Bupati Bima Indah Damayanti Putri mengaku merasa kehilangan seorang sosok dan tokoh yang begitu humanis.
“Selamat jalan, Pak Jenderal, doa tulus dari kami menyertai Pak Jenderal. Selamat bertugas di tempat baru," ucap Indah, Kamis (23/12).
Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah juga merasa kehilangan seorang tokoh penting.
Mahmud mengenal Iqbal merupakan sosok yang dekat dengan semua kalangan, baik pemda, tokoh masyarakat, maupu pemuda.
Bupati Dompu Abdul Kadir Jaelani juga merasa kehilangan sosok Iqbal yang humanis, tegas, dan penuh cinta kasih pada seluruh warga NTB.
"Kami berdoa Kapolda kami segera dipromosikan menjadi jenderal penuh,” ucapnya.
Akankah doa itu terwujud? (tan/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga