jpnn.com - Indra Sjafri bisa dibilang merupakan salah satu pelatih lokal paling berprestasi di Timnas Indonesia kelompok umur.
Nama Indra Sjafri mulai dikenal publik saat mengantar Timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2013.
BACA JUGA: Ini Permintaan Indra Sjafri Menjelang Timnas U-20 Indonesia vs Yaman
Trofi tersebut seakan menjadi pelepas dahaga bagi sepak bola Indonesia yang dilanda kekeringan tinta emas.
Sejak saat itu, Indra terus mempersembahkan prestasi bagi Timnas Indonesia kelompok umur.
BACA JUGA: Timnas U-20 Indonesia Masih Nirpoin, Indra Sjafri Pasang Badan
Pelatih berusia 62 tahun tersebut menghadirkan trofi Piala AFF U-22 2019 dan Piala AFF U-19 2024.
Salah satu pencapaian yang tak akan pernah dilupakan ialah membawa Indonesia merebut emas SEA Games 2023.
BACA JUGA: Apa Target Indra Sjafri Setelah Timnas U-20 Indonesia Gugur di Fase Grup Piala Asia U-20?
Torehan ini terbilang bersejarah karena terakhir kali Indonesia merebut emas SEA Games cabor sepak bola ialah 1991 silam.
Namun, yang menjadi catatan, turnamen-turnamen di atas dalam lingkup ASEAN atau hanya diikuti negara-negara Asia Tenggara.
Ketika beradu taktik di level yang lebih tinggi, yakni Asia, Indra Sjafri belum bisa menghadirkan prestasi besar bagi Indonesia.
Terkini, Timnas U-20 Indonesia asuhan Indra Sjafri harus gugur di fase grup Piala Asia U-20 2025. Garuda Muda hanya mengoleksi satu poin dari tiga pertandingan.
Satu-satunya poin didapat ketika menghadapi tim juru kunci, Yaman dengan menahan imbang 0-0. Adapun dua laga lainnya berujung kekalahan, masing-masing melawan Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3).
Hasil ini terbilang mengecewakan, apalagi Indonesia melakukan persiapan cukup panjang dengan menggelar training camp sampai ke luar negeri seperti Italia, Prancis, Korea, dan Jepang.
Indonesia yang datang dengan status juara Piala AFF U-19 2024 juga gagal memenuhi target menembus semifinal Piala Asia U-20 sekaligus tiket otomatis ke Piala Dunia U-20 di Chile.
Bagi Indra Sjafri, ini bukan Piala Asia U-20 pertama dalam kariernya. Pada debutnya mengikuti turnamen ini, mantan pelatih Bali United itu juga gagal membawa Indonesia lulus dari fase grup.
Saat itu, Piala Asia U-20 masih masuk kategori U-19, Indonesia yang bermarterikan Evan Dimas dan kawan-kawan menjadi juru kunci Grup B dengan nol poin. Garuda Muda menelan kekalahan dari Uzbekistan (1-3), Australia (0-1), dan Uni Emirat Arab (1-4).
Prestasi lebih baik terjadi pada Piala Asia U-19 2018. Indra membawa Indonesia lulus ke perempat final seusai menjadi runner up Grup A dengan enam poin, hasil dua kali menang dan sekali kalah.
Namun, saat itu Indonesia bertindak sebagai tuan rumah sehingga mendapat dukungan maksimal dari suporter Merah Putih.
Kini, setelah kegagalan di Piala Asia U-20 2025, meneguhkan stigma fan Timnas Indonesia yang menilai Indra Sjafri bukan pelatih level Asia.
Indra Sjafri sendiri telah meminta maaf dan siap dievaluasi karena gagal memenuhi harapan fan.
"Saya mewakili tim dan saya pribadi sebagai pelatih yang dipercaya, minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia, tidak bisa memenuhi keinginan untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025," kata Indra dalam keterangannya.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib