Irwan Fecho Menilai Presiden Jokowi Sangat Lamban

Selasa, 21 April 2020 – 15:54 WIB
Anggota Fraksi Demokrat DPR Irwan Fecho. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI H Irwan mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi melarang masyarakat Mudik Lebaran tahun ini.

Kebijakan yang diumumkan Selasa (21/4) itu untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

BACA JUGA: Adian Napitupulu: Jangan-jangan Erick Thohir Menuduh Saya

"Pertama saya apresiasi walaupun dengan catatan sangat lambat respons presiden ini, karena coronanya sudah keburu menyebar," ucap Irwan di Jakarta.

Legislator Partai Demokrat itu menyebutkan, dari beberapa kasus pasien positif covid-19, terbukti bahwa mereka tertular dari kelompok masyarakat yang sudah Mudik lebih awal.

BACA JUGA: Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak AS Hancur Lebur, di Bawah Nol Dolar

Para perantau yang pulang kampung itu kemudian menjadi carrier, baik di berbagai daerah di Jawa, maupun luar Jawa.

"Karena yang positif di luar pulau Jawa, itu mereka habis berkunjung dari Jakarta," jelas politikus yang beken disapa dengan panggilan Irwan Fecho ini.

BACA JUGA: Menurut Arief, Indonesia Selamat jika Jokowi Copot Sri Mulyani

Nah, yang tidak kalah pentingnya lagi, politikus muda asal Kalimantan Timur ini meminta Presiden Jokowi memonitor langsung implementasi pelarangan Mudik ini dijalankan oleh pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.

"Berdasarkan pengalaman, perintah presiden ini harus dikontrol ke pembantunya, dalam hal ini Pak Luhut selaku menhub ad interim. Karena seringkali perintah presiden atau imbauan, justru dibantah oleh pembantunya sendiri. Beberapa kali dikoreksi, lingkaran istana saling membantah," tutur Irwan.

Wasekjen DPP Partai Demokrat itu berharap, kebijakan Presiden Jokowi soal larangan Mudik, dijalankan secara konsisten dan ditindaklanjuti jajaran pemerintahan di bawah guna memutus rantai penyebaran corona.

Anggota DPR yang juga membidangi perhubungan ini menambahkan, implikasi dari pelarangan Mudik tentu akan banyak. Antara lain akses transportasi di darat, laut maupun udara harus benar-benar diawasi.

"Kalau sudah pelarangan Mudik, akses darat, laut dan udara di luar angkutan logistik dan yang dikecualikan lainnya. Ya ditutup dari Jakarta," tandasnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler