jpnn.com - JAKARTA - Kerja keras pemerintah memperbaiki transparansi pengelolaan sepak bola Indonesia mulai terlihat. Salah satu indikasinya adalah mulai terbukanya operator kompetisi sepak bola terkait nilai sponsor.
Menpora Imam Nahrawi, Kamis (28/4) di kantornya, mengumumkan nilai sponsor yang masuk di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC). Sebelumnya, nilai sponsor yang diterima oleh operator adalah hal yang tabu untuk diumumkan, karena operator selalu menyembunyikan nilai kontrak.
BACA JUGA: Eks Persija Siap Bawa Persib Berjaya
“PT GTS sudah melaporkan kepada kami. Inilah, transparansi yang sudah mulai dilakukan dengan baik. Ini yang perlu dilakukan sebagai bagian memperbaiki tata kelola sepakbola,'' kata Menteri 43 tahun itu.
Dari laporan PT GTS, nilai sponsor terbesar adalah Torabika yang mencapai Rp 120 miliar, kemudian Indosat sebesar Rp 50 milair, BTPN Rp 20 miliar, Sido Muncul Rp 20 miliar dan sponsor kecil yang nilainya juga lumayan. Tapi nilainya belum termasuk dari hak siar.
BACA JUGA: Pengumuman Penting Perubahan Jadwal Kick Off ISC A
Kedepannya, Menpora juga berharap media memonitor transparansi dan akuntabilitas kompetisi. Andai di tengah jalan, kompetisi ISC tidak menjalankan semangat reformasi tata kelola sepakbola Indonesia lebih baik, maka bukan tidak mungkin rekemondasi untuk ISC bisa dievaluasi.
“Pemerintah akan siapkan monitoring evaluasi, bilamana penyelenggaraan ISC tidak sesuai regulasi yang diajukan, tidak sesuai komitmen, transparansi, maka pemerintah bisa jadi mencabut rekomendasi,'' cetus Imam.(dkk/jpnn)
BACA JUGA: Pendekar Cisadane Siap Kembali Berlaga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sanksi PSSI Tinggal Menghitung Hari
Redaktur : Tim Redaksi