ISIS Pamer Aksi Anggotanya Penggal 10 Tawanan Kristen

Sabtu, 28 Desember 2019 – 12:06 WIB
Kendaraan militer hangus di Kota Gudumbali setelah serangan oleh para anggota ISIS di Afrika Barat (ISWA), Nigeria, 11/9/2018. Foto: ANTARA/REUTERS/Kolawole Adewale/tm.

jpnn.com, KAIRO - Kelompok ISIS merilis sebuah video anggotanya sedang memenggal 10 tawanan Kristen di Nigeria.

Mereka menyebut tindakan tersebut merupakan pembalasan atas kematian pemimpin mereka Abu Bakr al-Baghdadi beserta juru bicaranya kelompok itu.

BACA JUGA: Hacker Australia Ungkap Detail Operasi Rahasia Menghancurkan Unit Propaganda ISIS

ISIS mengunggah tayangan tersebut di saluran berita Telegram daring miliknya pada Kamis (26/12), sehari setelah perayaan Natal, dengan tulisan berbahasa Arab tanpa disertai suara.

Video itu memperlihatkan pria berpakaian krem dan penutup wajah berwarna hitam berbaris di belakang tawanan yang ditutup matanya lalu memenggal 10 dari mereka dan menembak satu tawanan lainnya.

BACA JUGA: Finlandia Bersedia Menampung 30 Anak Anggota ISIS

Video yang sebelumnya dilihat oleh Reuters menyebutkan para tawanan diculik dari Maiduguri dan Damaturu di Negara Bagian Borno, Nigeria, lokasi para petempur berjuang mendirikan negara Islam selama beberapa tahun.

Dalam video itu, para tawanan memohon agar Asosiasi Kristen Nigeria dan Presiden Muhammadu Buhari menyelamatkan nyawa mereka.

BACA JUGA: Tito Karnavian: Saya Tahu Pasukan Itu

Reuters tak dapat memastikan keaslian video tersebut.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter, Buhari mengecam pembunuhan tersebut.

"Agen-agen keji ini adalah musuh masyarakat kita bersama dan mereka tidak punya rasa kasihan pada korban, apakah mereka Muslim atau Kristen, dan oleh sebab itu kita tidak boleh membiarkan mereka memecah belah kita dan membuat kita saling bertengkar," tulis Buhari.

ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) memisahkan diri dari kelompok Boko Haram pada 2016 dan menjadi kelompok dominan di kawasan tersebut. Aksi perlawanan menewaskan sekitar 30.000 orang di Nigeria utara selama sepuluh tahun terakhir. (antara/Reuters/jpnn)

Simak juga video pilihan minggu ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler