ISL Tetap Sesuai Jadwal, Persipura Tuntut PSSI Bayar Denda

Sabtu, 29 Desember 2012 – 15:01 WIB
JAKARTA - Permintaan PSSI agar kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier Legue (IPL) bisa jalan bersamaan sepertinya tidak akan mungkin terlaksana. PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL bersikukuh akan tetap gelar agendanya sesuai jadwal, yaitu 5 Januari mendatang.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyatakan, tidak mungkin kompetisi ISL dimundurkan dari jadwal awal yang sudah ditetapkan. Apalagi, keputusan menggelar kompetisi pada 5 Januari mendatang sudah melewati berbagai perencanaan dan tidak bisa diubah.

"Itu tidak mungkin. Ini bukan perencanaan satu dua hari saja. Saya ingin katakan sebenarnya hal ini sama seperti saat kami menggulirkan ISL musim kompetisi  2011/2012. Semuanya sudah dilakukan sesuai rencana yang panjang," ungkap Joko di Jakarta, Jumat (29/12).

Sebelumnya lewat Sekjen Halim Mahfudz, PSSI meminta kompetisi ISL dan Indonesia Premier League (IPL) bisa jalan bersamaan. PSSI meminta PT Liga Indonesia (PT Liga), agar mengikuti instruksi PSSI untuk menggelar kompetisi secara bersamaan pada 9 Februari mendatang.

Keputusan tersebut diambil setelah PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Jakarta, Kamis (27/12). "Kami akan mengirimkan surat kepada PT LI dan LPIS (Operator IPL). Untuk menyesuaikan kickoff kompetisi menjadi tanggal 9 Februari 2013," ujar Halim.

Keinginan PSSI itu sepertinya tak bakal terwujud. Lalu, terkait pernyataan yang menyatakan jika semua kompetisi di tanah air ada di bawah yuridiksi federasi pimpinan Djohar Arifin Husin tersebut, Joko menyanggahnya.

Menurut Joko, klub-klub ISL dan PT Liga ada di bawah kepengurusan PSSI KLB Ancol dimana telah memilih La Nyalla M Mattalitti sebagai ketua umum (ketum) PSSI tahun kepengurusan 2012/2016.

"PSSI adalah lembaga dan temen-teman di ISL sudah memilih pengurus baru yaitu PSSI KLB Ancol. Jadi pengurusnya bukan pimpinan Pak Djohar. PSSI dimata ISL adalah PSSI KLB Ancol di bawah Pak Nyalla," papar Joko.

Soal PSSI pimpinan Djohar yang diakui AFC dan FIFA saat ini, Joko tidak mempersoalkan hal itu. Pria yang juga menjabat sebagai anggota Joint Committee (JC) bentukan AFC tersebut menegaskan, adanya dualisme kompetisi, organisasi di sepak bola Indonesia tidak bisa ditutup-tutupi kepada AFC dan FIFA.

"Kami tidak masalah dengan adanya anggapan tersebut. Dan kami respek dengan keputusan tersebut. Biarkan saja Pak Djohar dan anggotanya diakui AFC dan FIFA. Tapi kenyataannya saat ini, di Indonesia ada dualisme kompetisi. Dan hal itu tidak bisa dipungkiri," jelas Joko.

Sementara itu, Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Djoko Pekik Irianto menjelaskan, jalannya kompetisi masih tetap sesuai dengan MoU dalam Joint Committee (JC). Tapi, Djoko menjelaskan, pada kompetisi 2013 kompetisi ISL dan IPL tetap di bawah supervisi PSSI.

"Kemarin ada JC yang juga akan membahas soal unifikasi liga. Intinya pada tahun 2013 akan tetap berjalan ISL dan IPL, tapi memang tetap di bawah supervisi PSSI. Kompetisi itu puncak prestasi. Dan itu harus tetep berjalan karena sesuai dengan apa yang telah disepakati di dalam MoU," jelas Djoko, yang juga menjabat anggota Task Force (TF) bentukan pemerintah. (lis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arsenal Tampil Lebih Bugar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler