Islah Golkar Khusus Pilkada Berpotensi Munculkan Konflik Baru

Selasa, 26 Mei 2015 – 08:33 WIB
Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Foto: dok.Jawa Pos

JAKARTA - Direktur Eksekutif Populi Center, Nico Harjanto,  menuturkan, kedua kubu di Partai Golkar akan melakukan islah dengan pembagian kader beserta daerah pencalonan. Ketika kedua kubu tidak mendapatkan kesamaan pandangan, peluang perseteruan baru akan muncul.
    
"Karena sangat mungkin nanti kedua kubu ngotot memasukkan nama-nama untuk dicalonkan di Pilkada, dan yang tidak dicalonkan akan ada yang menggugat," ungkapnya kepada INDOPOS (grup JPNN) di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (25/5).
    
Menurut Nico, kedua kubu harus melakukan islah komprehensif. Di antaranya, membentuk kepengurusan tunggal, membenahi rotasi anggota fraksi yang belum selesai dan termasuk mencalonkan kader di Pilkada. Sebab, kedua kubu harus berkaca dengan status yang kini disandang Partai Golkar.
    
"Golkar sebagai partai terbesar kedua tidak boleh dikelola dengan sistem arisan atau jatah-jatahan. Sepertinya, ini yang dirancang dalam formula islahnya. Misal, kubu Ical nanti dapat jatah untuk mengajukan calon Pilkada di daerah ini dan itu, kubu Agung selebihnya. Ini tentu tidak baik karena nantinya mereka juga akan terpolarisasi," urainya.  (aen/sam/jpnn)

 

BACA JUGA: Banyak Masalah dalam Sistem Perberasan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menguat, Dugaan Beras Plastik Ulah Pengacau Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler