Islam Berkembang Pesat di Amerika

Jumat, 07 Oktober 2011 – 02:50 WIB

MAKASSAR - Membicarakan pandangan Amerika  tentang Islam, kita akan menemukan dua sudut pandang berbedaAda di antara mereka yang berhati-hati, curiga, bahkan cenderung sinis ketika melihat orang Muslim

BACA JUGA: Raja Media Anggap Steve Pemikir Paling Berpengaruh

Namun, tak sedikit yang justru menerima, dengan penuh keramahan
Bahkan, keramahan mereka bisa saja lebih baik dari yang kita duga.

Cerita sejumlah orang tentang pengalamannya saat ke Amerika memang kerap mengungkap pandangan pertama tadi

BACA JUGA: Bos Facebook Merasa Kehilangan Mentor

Ada yang harus diinterogasi dulu oleh satpam, atau visa-nya lambat diterbitkan, gara-gara namanya yang tertulis di KTP punya embel-embel 'Muhammad', 'Ahmad', dan nama islami lainnya.

Prof Arismunandar misalnya
Rektor Universitas Negeri Makassar ini pernah diperiksa petugas di Amerika gara-gara namanya dideteksi sebagai salah satu buronan yang dikejar-kejar intelijen Amerika

BACA JUGA: Pendiri Yahoo! Anggap Steve Jobs Pahlawan

Ini dikatakan Arismunandar saat memberi sambutan dalam dalam Seminar Internasional bertema Pandangan Warga Amerika Terhadap Islam, yang digelar UNM, Kamis (6/10) di Hotel Santika, Makassar

Pengalaman-pengalaman menarik saat berkunjung ke Amerika, juga diceritakan satu pembicara seminar tersebut  yaitu anggota DPR RI, Akbar FaisalSedangkan pembicara lain, yakni CEO Harian Radar Bogor, Hazairin Sitepu, justru menceritakan pengalaman menariknya yang selalu mulus saat masuk ke Amerika.

Seminar ini menarik, karena dihadiri tokoh Islam di Amerika asal Bulukumba, Muhammad Syamsi Ali PhdSyamsi yang menjadi Chairman Moeslim Foundation of Amerika, menceritakan sejumlah orang-orang kristen dan yahudi di Amerika, yang justru terbuka terhadap orang Islam, bahkan ikut membela agama ini

Alumni Pesantren Gombara Makassar yang sekarang menjadi imam masjid di Islamic Center USA tersebut, mengatakan, "bicara islam di Amerika, sebenarnya agama ini sudah lamaBahkan jauh sebelum Colombus mengarungi samudera, di Amerika sudah tersebar Islam melalui orang china yang masuk."

"Orang-orang Islam memasuki semua liniDi New York saja, ada dua orang wnita muslim yang menjadi menteri," ujarnyaSelain itu, menurut dia, ada sekitar 500 orang muslim yang menjadi Polisi di New York"Kebetulan kalau ada kekacauan antar Agama, saya yang paling sering dihubungiJadi saya banyak tahu polisi di Amerika," ujarnya.

Dia menjelaskan, jumlah orang yang masuk Islam justru meningkat saat setelah peristiwa 11 September"Setelah peristiwa 11 September, justru bertambah banyak yang ingin tahu tentang IslamLalu kita jelaskan, pemahaman Islam itu bagaimana, tanpa memintanya masuk IslamNamun, 90 persen dari mereka, dengan sendirinya masuk Islam," ujarnyaDia menjelaskan, setiap hari Jumat, ada sekitar 7 orang yang diislamkan di Islamic Center.

Dia menambahkan, banyak orang non muslim yang justru membelanyaDia menceritakan, "saya pernah berdemonstrasi bersama massa yang non muslimTema kampanyenya adalah 'today i am moslem too'Saya dibantu oleh orang billioner yahuni yang hip-hop, namanya Russel SimmonsMereka bersedia mengaku-ngaku orang muslim, untuk membantu membela Islam."

Kedatangan Syamsi Ali ke Indonesia cukup mendadakDia datang setelah Anggota DPR RI, Akbar Faisal yang berkunjung ke Amerika, melihat pengaruh Syamsi yang besar

Selain Syamsi dan Akbar, dosen UIN Alauddin, Mustamin Arsyad juga menjadi pembicara diseminar ituGuru besar UNM, Prof Hasnawi Haris menjadi moderator(sbi/pap)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Steve Jobs Meninggal, Bill Gates Merasa Kehilangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler