Isnanta Buka Rakor Pengelolaan Olahraga 2018

Jumat, 25 Mei 2018 – 08:46 WIB
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga R Isnanta (podium). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta secara resmi membuka Rapat Koordinasi Pengelolaan Olahraga Tahun 2018, di bawah ke Asdepan Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO.

Rakor ini mengambil tema "Menyatukan Langkah Bersama SKO, PPLM dan PPLP/D Untuk Menuju Prestasi Dunia", yang berlangsung di Hotel NAM Center, Kemayoran, Jakarta. 

BACA JUGA: Asian Games dan Asian Para Games Pertarungan Harkat Bangsa

Dalam sambutannya, Deputi Raden Isnanta menegaskan sesuai dengan tema, hasil dari pembinaan yang dilakukan harus mampu melahirkan atlet berprestasi Internasional dan juga mampu Go Internasional, seperti halnya Egy Maulana Vikri asal SKO Ragunan.

"Kita harus mampu mencetak atlet yang berprestasi Internasional dan juga mampu Go Internasional yang dimulai dari level grass root, seperti U12, U14, U16 yang nantinya bisa ditampung melalui PPLP, bahkan PPLM," ujar Isnanta.

BACA JUGA: Menpora Ungkap Progres Persiapan Atlet Jelang Asian Games

Dengan rakor ini, ke depan diharapkan ada sinergitas dan peningkatan pembinaan atlet.

"Ke depan, optimalisasi pembinaan atlet harus tercapai dengan diiringi peningkatan kemampuan pelatih. Jangan sampai atlet potensial tidak berkembang karena kemampuan atlet yang tak sejalan dengan kemampuan pelatih membangkitkan kemampuan atlet tersebut," ucapnya.

BACA JUGA: Menpora Pantau Dana yang Dipakai untuk Asian Games

Selain itu, meskipun sukses menjuarai event internasional, Kemenpora secara tegas tak akan membiasakan menjanjikan memberikan bonus kepada para atlet juniornya.

“Sebagai bagian dari pembelajaran dan pembinaan mental, Kemenpora tak akan menjanjikan bonus kepada para atlet juniornya, meskipun yang bersangkutan sukses menjuarai event Internasional,” tambahnya.

Akan tetapi bentuk lain apresiasi yang bisa diberikan kepada para atlet junior yang berprestasi Internasional adalah dalam bentuk beasiswa.

“Kalau beasiswa, itu boleh. Tapi kalau bonus uang tunai atau yang lainnya, Kemenpora tak membiasakannya. Bonus baru kita berikan setelah mereka menjadi atlet senior,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, saat ini atlet yang berasal dari Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) menjadi tumpuan Kemenpora untuk melahirkan bibit atlet potensial.

“Saat ini, sudah banyak atlet PPLP yang sukses menjuarai event Internasional. Kami berharap, atlet jebolan PPLP bisa meraih prestasi dunia,” tegasnya.

Seperti diberitakan, atlet PPLP menjuarai Asian U-19 Beach Volleyball Championship 2018 yang digelar di Thailand, 21-26 Maret lalu.

Terakhir para atlet PPLP sukses menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior 2018 yang juga berlangsung di Songkhla Thailand, 23-29 April 2018.

Masih menyoal atlet PPLP, Isnanta mengingatkan agar potensi besar yang dimiliki para atler junior harus terus dikawal karena sistem kejuaraan yang dipakai belakangan ini.

“Karena anggaran terbatas, sementara jumlah cabang olahraga dan atletnya bertambah, seorang atlet sampai harus bertarung hingga dini hari. Besoknya mereka harus bertarung lagi. Kalau kondisinya seperti ini, kasian sekali. Ini harus diubah,” pintanya mengingatkan.

Rakor Pengelolaan Keolahragaan yang berlangsung 23-25 Mei ini diikuti oleh sekitar 104 peserta dari perwakilan Dispora Propinsi dan Pengelola PPLP, Pengelola PPLD, Pelatih SKO Ragunan, dan Pengelola PPLM Nasional.

Hadir pada kesempatan ini Staf Khusus Menpora Bidang Olahraga Tommy Kurniawan, Sesdep Pembudayaan Olahraga Samsudin, Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO Bambang Laksono, Asdep Olahraga Khusus dan Layanan Khusus Bayu Rahadian, Asdep Olahraga Rekreasi Teguh Raharjo, Asdep Olahraga Pendidikan Alman Hudri dan Asdep Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Dwiyanto Sarosa Putera. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Menjamin Keamanan Asian Para Games 2018


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler