JAKARTA - Perburuan terhadap kroni pengebom GBIS Kepunton Solo terus berjalanHingga kemarin, sebanyak 37 saksi sudah diperiksa penyidik
BACA JUGA: Mendiknas Merasa Sudah Transparan
Jumlah buruan juga bertambah dari empat orang menjadi enam orangKepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam menjelaskan, saksi-saksi itu berasal dari warga , korban, dan pihak lain yang mengetahui sepak terjang Hayat selama di Solo
BACA JUGA: Gayus Jadi Bapak Lima Anak
"Laporan terakhir sudah 37 saksi, bisa saja nanti bertambah," ujarnya usai salat Jumat di Mabes Polri, kemarin (30/09)Mantan Kapolda Jatim itu menjelaskan, selain empat DPO lama kasus bom Cirebon yang diduga juga berperan dalam teror GBIS, Densus 88 juga menetapkan dua orang baru sebagai DPO
BACA JUGA: Kloter I Pasti Terbang 2 Oktober
"Inisialnya W dan H," katanya.Serangan yang dilakukan Hayat diduga bukan aksi spontanMelainkan, dipersiapkan secara telitiKelompok ini diduga melakukan pengintaian gereja yang paling mudah ditembus keamanannya
Kelompok Hayat juga sudah berupaya mencari jadwal misa di surat kabar untuk menentukan waktu pasti serangan bisa dilakukanSalah satunya di sebuah koran lokal (Warta Jateng) tertanggal 24 September 2011 yang dilengkapi jadwal kebaktian esok harinya
Menurut Anton, informasi dukungan pihak-pihak lain mensukseskan aksi Hayat yang bernama asli Pino Damayanto masih didalami"Tentu, untuk kepentingan penyidikan tidak bisa kami sampaikan," katanya
Informasi itu termasuk lokasi Hayat menginap selama di Solo, ataupun cara Hayat sampai di Solo, dan mengapa dia tidak meninggalkan jejak telepon genggam atau ponsel"Saya harap media menunggu hasil penyidikan secara utuh, dalam waktu dekat , Insya Allah," katanya
Secara terpisah, sumber Jawa Pos di lingkungan antiteror menyebut hasil pengembangan kasus makin terang"Ada kemajuan yang sangat baik, dalam satu dua hari ini," katanya tanpa merinci
Dua DPO berinisial W dan H adalah warga asli Surakarta"Inisial saja supaya tidak mengganggu pengejaran," tambahnya
Kelompok Hayat yang masih menyimpan tujuh bom rakit siap ledak itu diduga belum keluar dari pulau Jawa"Kita isolasi di Jawa, tapi ada satu unit kecil yang ditugaskan ke NTB," tutupnya(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Negara Belajar ke Fotografer Istana
Redaktur : Tim Redaksi