jpnn.com - NEW YORK - Rencana Israel untuk terus melakukan pembangunan di Jerusalem Timur membuat banyak pihak geram. Salah satunya Jordania. Senin petang (27/10) negara yang berbatasan langsung dengan Israel tersebut meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan rapat darurat guna membahas pembangunan permukiman baru itu.
Jordania adalah anggota tidak tetap DK PBB. Saat ini mereka menunggu respons Argentina terkait dengan tanggal pertemuan darurat tersebut. Ada kemungkinan rapat diadakan hari ini. Sebelum Jordania, perwakilan Palestina di PBB Riyadh Mansour mengirimkan surat lebih dulu. Isi suratnya sama, yaitu mendesak PBB agar segera melaksanakan rapat darurat karena situasi wilayah Jerusalem Timur yang diduduki Israel krisis.
Israel memang tidak main-main terhadap pembangunan kali ini. Mereka berencana membangun seluruh wilayah Jerusalem Timur yang bisa mereka kuasai. Mereka juga telah memberikan persetujuan untuk pembangunan 1.060 permukiman baru di Jalur Hijau (Green Line). Jalur itu adalah tapal batas irisan sebagai batas wilayah antara Palestina dan Israel sebelum perang 1976. Ada 400 unit rumah yang dibangun di Har Homa dan 660 unit di Ramat Shlomo. Saat ini masih ada rencana pembangunan 2.000 unit rumah baru dan 12 jalur jalan baru di Tepi Barat yang juga menunggu persetujuan.
'Rencana ini bertentangan dengan rencana perdamaian. Jika Israel ingin hidup di lingkungan yang damai, mereka harus mengambil langkah untuk mengurangi ketegangan (antara Israel dan Palestina),' ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.
BACA JUGA: Gerai Indonesia Jadi Primadona di Garderobe Autumn 2014
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sendiri bersikeras bahwa tindakan mereka tidak akan berpengaruh pada pembahasan perdamaian dengan Palestina. Menurut dia, negara-negara yang mengeluarkan kritik telah menerapkan standar ganda antara Israel dan Palestina.
'Saya dengar klaim bahwa pembangunan permukiman Yahudi di Jerusalem telah membuat proses perdamaian kian jauh. Tetapi, sejatinya kritik itu sendirilah yang membuat perdamaian kian jauh,' ujarnya. Menurut Netanyahu, kritik tersebut justru akan memberikan harapan palsu pada Palestina. 'Kami akan terus membangun di Jerusalem,' tegasnya. (AFP/The Jerusalem Post/sha/c15/ami)
BACA JUGA: Menang Kali Kedua, Rousseff Utamakan Persatuan Brasil
BACA JUGA: Cewek Ini Mau Tidur dengan Siapa saja, Asal...
BACA ARTIKEL LAINNYA... 27 Kursi Parlemen Dikosongkan Pascakonflik Ukraina
Redaktur : Tim Redaksi