Israel Panggil 300 Ribu Tentara Cadangan, Siap Menyerbu Gaza

Senin, 09 Oktober 2023 – 22:06 WIB
Seorang prajurit Israel berdoa di depan kendaraan lapis baja dekat perbatasan Lebanon, Senin (9/10/2023). Akhir pekan lalu, Israel menyatakan perang terhadap Palestina setelah Hamas melancarkan serangan kilat yang menewaskan sekitar 700 warga sipil negara Yahudi tersebut. Foto: JALAA MAREY / AFP

jpnn.com, YERUSALEM - Israel benar-benar murka setelah kecolongan oleh serangan kilat milisi Hamas yang menyebabkan ratusan warga sipil tewas pada Sabtu (7/10) lalu.

Untuk pertama kalinya, militer Zionis memanggil hingga 300 ribu personel tentara cadangan untuk persiapan menyerbu tempat persembunyian Hamas di Jalur Gaza.

BACA JUGA: Hamas Serbu Israel, Kini Palestina Desak Dunia Bertanggung Jawab

Sepanjang akhir pekan, Israel terus membombardir Gaza dari udara sebagai balasan atas ulah Hamas yang menyebabkan 700 warga Israel tewas dan puluhan lainnya disandera.

Israel juga memblokade pasokan makanan serta bahan bakar ke wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa itu.

BACA JUGA: Bela Aksi HAMAS Serang Israel, Presiden Iran: Pembelaan Sah Bangsa Palestina

Kini, kepala juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengonfirmasi bahwa 300 ribu tentara cadangan telah diaktifkan, sinyal kuat Israel bersiap melancarkan serangan darat.

“Kami belum pernah menyusun pasukan cadangan sebanyak itu dalam skala seperti ini,” kata Hagari. “Kami akan melakukan serangan.”

BACA JUGA: Konflik Israel-Palestina Kembali Membara, Anies Baswedan Beberkan Solusinya

Warga Palestina melaporkan menerima panggilan dan pesan audio ponsel dari petugas keamanan Israel yang menyuruh mereka meninggalkan wilayah utara dan timur Gaza, dan memperingatkan bahwa tentara akan beroperasi di sana.

Gambar-gambar mengejutkan yang memperlihatkan ratusan warga sipil Israel tergeletak di jalan-jalan kota, ditembak mati di sebuah pesta dansa area terbuka, dan diculik dari rumah mereka adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik tersebut.

Israel dan negara-negara Barat mengatakan tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan massal warga sipil yang disengaja.

Di Gaza, rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan puluhan orang memanjat bangunan yang runtuh untuk mencari korban, udara masih berdebu akibat benturan. Sirene berbunyi saat tim darurat memadamkan mobil yang terbakar.

“Pria yang Anda lihat adalah salah satu dari puluhan orang yang mati syahid. Tempat ini penuh dengan warga dan orang-orang yang mengungsi,” kata seorang pria dalam video ketika orang-orang menarik satu jenazah dari reruntuhan. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler