“Beliau (Isran Noor) punya rencana di tingkat nasional yakni akan maju pada Pemilihan Presiden 2014 sebagai calon wakil presiden,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltim Nicolas Pangeran, kepada wartawan di Samarinda.
Isran yang juga menjabat sebagai Bupati Kutai Timur dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu, lanjut Pangeran, akan ikut pada konvensi Partai Demokrat yang digelar Juli 2013.
“Pak Isran akan ikut konvensi Partai Demokrat yang rencananya digelar pada Juli mendatang. Jadi beliau akan bertarung pada Pemilihan Presiden dengan target wakil presiden,” kata Pangeran.
Ya, dengan majunya Isran dalam konvensi nanti, praktis pertempuran sengit bakal tersaji dalam penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (capres) di partai berlambang segitiga mercy itu. Apalagi, Isran bakal berjibaku dengan tokoh-tokoh nasional macam Marzuki Alie, Irman Gusman, Gita Wirjawan, Gamawan Fauzi hingga Mahfud MD.
Peluang bagi Isran untuk dicalonkan dari Demokrat masih terbilang besar. Terlebih keduanya masuk dalam jajaran 10 figur potensial alternatif 2014 dari daerah berdasarkan Hasil suvei opinion makers dan experts bertajuk "Mencari Kandidat Alternatif 2014: 10 Figur Potensial dari Daerah" yang dilakukan oleh Pol-Tracking Institute.
“Isran berpelung besar, kan dipartainya ada konvensi dan belum ada calon yang menonjol," ujar Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR beberapa waktu lalu.
Atau paling tidak, lanjut Hanta, Isran bisa dijadikan cawapres dengan pertimbangan kepala daerah yang sudah sukses memimpin daerahnya.
Hasil survei ini memotret, ada 10 figur potensial kandidat alternatif 2014 dari daerah, dan mayoritas mereka adalah orang-orang yang bergelut dalam partai politik (parpol). Partai yang mendominasi itu berasal dari tiga partai besar, yaitu, Demokrat, PDIP, dan Golkar.
Di Demokrat ada Isran Noor (Bupati Kutim) 70,14 dan Gamawan Fauzi (Gubernur Sumatera Barat) 70,01. Kemudian di PDIP ada nama Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta dengan skor 82,54 dan Rismaharani (Wali Kota Surabaya) 76,33. Sementara di Golkar ada Fadel Muhammad (Mantan Gubernur Gorontalo) 70,38 dan Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan) 70,31.
Menurut Hanta, sempitnya ruang dan mekanisme politik yang disediakan partai menyebabkan banyak kepala daerah dengan kapasitas dan kualitas dalam memegang kursi eksekutif, menjadi tidak terakomodasi.
"Padahal jika menggunakan standar ketercukupan 70,00 kita temukan ada 6 kepala daerah yang unggul dan potensial. Termasuk di dalamnya Isran Noor," tandas Hanta.
Survei ini dilaksanakan selama Januari-April 2013 melalui serangkaian metode dan melibatkan opinion leaders/expert seperti akademisi, pakar daerah, politisi senior, tokoh pemuda/mahasiswa, jurnalis/tokoh media, pimpinan LSM/NGO, tokoh budaya/masyarakat dan pollster/konsultan/pengamat politik. (*/kei)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sempatkan Nonton Kethoprak di Pasar Malam
Redaktur : Tim Redaksi