jpnn.com, LOMBOK - Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Nusa Tenggara Barat berencana mengirim enam atlet balap sepeda ke Pra-PON.
Mereka ialah Juhandi, Hidayat Lukman Firdaus, Aditya Afandi, Ivan Ardianto, Ahmad Helmi Ramadhani, dan Dwi Anggara Ramadhani.
BACA JUGA: Mengintip Persiapan Tim Panahan Kaltim Sambut PON 2020
Enam atlet itu akan diturunkan dalam tiga kategori, yakni BMX, road race, dan mountain bike (MTB).
BACA JUGA: Mengintip Persiapan Tim Panahan Kaltim Sambut PON 2020
BACA JUGA: Elga Kharisma Comeback, Timnas Balap Sepeda Incar Podium di Taiwan
”Ini yang sudah kami daftarkan. Namun, bisa saja berkurang, tergantung ketersediaan anggaran nanti,” ujar Sekretaris Umum Pengprov ISSI NTB Ilyas pada Lombok Post, Senin (24/6).
Pra-PON balap sepeda akan dilangsungkan di tempat berbeda. Kategori BMX akan digelar di Pulomas, Jakarta Timur, 5-7 Juli.
BACA JUGA: PON 2020: PCI Pastikan Lapangan Kriket Berstandar Internasional
Road race akan digelar 11 Juli hingga 16 Juli dan MTB dihelat 17 Juli hingga 20 Juli di Lubuk Linggau, Palembang.
Atlet balap sepeda tersebut akan turun di lima nomor dari tiga kategori yang ada.
Yakni satu nomor di kategori BMX yaitu BMX cross yang akan diikuti Ivan Ardianto dan Ahmad Helmi Ramadhani.
Di kategori MTB, ada dua nomor yang diikuti yakni down hill (DHI). Atlet yang akan diturunkan adalah Ahmad Helmi Ramadhani.
Di nomor cross country (XCO), atlet yang akan diturunkan adalah Dwi Anggara Ramadhani.
Untuk kategori road race, ada tiga nomor yang diikuti yakni individual time trial (ITT), creterium (CTR), dan individual road race.
Tiga Nomor itu akan diikuti tiga atlet yakni Juhandi, Hidayat Lukman Firdaus, dan Aditya Afandi.
Sementara itu, atlet balap sepeda BMX NTB I Gusti Bagus Saputra yang sudah berprestasi di skala internasional tidak bisa diturunkan karena ada pembatasan usia.
Dalam Pra-PON usia atlet dibatasi mulai dari 16 tahun hingga 20 tahun. Di PON 2020, usia atlet dibatasi 17 tahun hingga 21 tahun.
”PON sebelumnya tidak ada pembatasan usia. Dengan kondisi sekarang, kami akan maksimal berusaha agar bisa lolos ke PON,” katanya.
Pelatih BMX NTB Junaidi mengatakan, setelah I Gusti Bagus Saputra tidak bisa diturunkan dalam ajang Pra-PON dan PON, ada satu atlet yang memiliki potensi.
”Helmi ini punya potensi,” ujarnya.
Pada Pra-PON nanti, Ahmad Helmi Ramadhani memang diturunkan di nomor BMX cross.
Helmi sebelumnya pernah meraih medali emas di Porprov 2018 lalu. (puj/r8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stadion Papua Bangkit Nyaris Rampung, Papua Siap Gelar PON 2020
Redaktur & Reporter : Ragil