jpnn.com, JAKARTA - Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) yang merupakan kampus teknik swasta tertua berhasil menerima dana hibah dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ini setelah Kemendikbudristek bersama DRTPM (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat) mengumumkan penerima pendanaan penelitian program kompetitif nasional dan penugasan di perguruan tinggi tahun anggaran 2022 melalui surat edaran dengan nomor 0267/E5/AK.04/2022.
BACA JUGA: ISTN Kembali Meluluskan 421 Sarjana Tangguh
"ISTN mendapatkan dana hibah penelitian melalui dua judul ilmiahnya,' kata Rektor ISTN Dr. Apt. Lili Musnelina M.Si., di Jakarta, Kamis (16/6).
Adapun judul pertama, yaitu “Eksplorasi bioaktivitas dan analisis metabolomik tanaman puceuk merah (syzygium myrtifolium) sebagai senyawa, antimikroba dan antikanker.”
BACA JUGA: ISTN Sabet Medali Emas pada Kasal Cup 2021, Selamat
Nama-nama kelompok peneliti pertama, yaitu Munawarohthus Sholikha, Vilya Syafriana, Rosario Trijuliamos Manalu yang merupakan dosen tetap dari Fakultas Farmasi.
Judul kedua, yaitu “Menjaga kualitas jamu dengan kalkulator formula jamu dan pengembangan produk lulur scrab sert memperluas pemasaran melalui media sosial bagi penjual jamu gendong di Paguyuban Tresno Asih Depok Jawa Barat.”
BACA JUGA: Pertama dan Bersejarah, ISTN Gelar Wisuda Daring
Nama-nama kelompok peneliti kedua, yaitu Ika Maruya, Taufik Hidayat dan M. Fadhli Abdillah yang merupakan dosen tetap dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknologi Industri.
Teuku Faisal Fathani selaku Plt. Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat mengungkapkan, Kemendikbudristek dan DRTPM terus berusaha mendorong para dosen untuk melaksanakan Tri Dharma.
Khususnya untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi besar kepada masyarakat luas secara langsung.
"Kami mengucapkan selamat kepada penerima pendanaan penelitian. DRTPM juga mengucapkan terima kasih kepada pengusul yang telah berpartisipasi,' kata Teuku Faisal Fathani.
Rektor ISTN menyambut dengan bangga atas raihan ini. Dia memberikan semangat kepada dosen-dosen lainnya untuk lebih aktif dan semangat.
"Sebagai tenaga pendidik, harus adaptif, responsif dan siap menghadapi perubahan pada era digital untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan unggul,” ujar Lili Musnelina. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad