Istri Akrab dengan Kawan Suami, Bikin Susah Ereksi

Kamis, 05 Desember 2013 – 09:07 WIB

jpnn.com - DISFUNGSI ereksi (DE) tidak selalu muncul karena penyakit saja, tapi juga juga bisa muncul saat pria dihadapkan pada hal-hal lain yang mungkin tidak terduga. Jika dikenali dengan baik, bukan tidak mungkin DE bisa dicegah sejak dini.

Berikut ini 7 faktor yang dapat meningkatkan risiko DE pada pria.

BACA JUGA: Hanya 20 Persen Remaja Tahu Penularan AIDS

1. Minum obat untuk rambut rontok

Menurut Journal of Sexual Medicine, obat-obatan tertentu seperti finasteride dan dutasteride banyak digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria. Konsumsi obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti disfungsi ereksi dan hilangnya libido pada pria.

BACA JUGA: Antidepresan Berisiko bagi Kehamilan

"Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah dihidrotestosteron yang beredar dalam darah," kata seorang ahli bedah di University of Maryland Medical Center, Dr. Andrew Kramer, seperti dilansir laman Myhealthnewsdaily, Rabu (4/12).

Dihidrotestosteron merupakan hormon seks pria yang membantu menjaga tingkat libido.

BACA JUGA: Lima Hal yang Bikin Suami Malas Bercinta

2. Penyakit pada gusi

Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa memiliki radang gusi atau gusi terinfeksi dapat meningkatkan risiko DE.

Penyakit gusi merupakan indikator kesehatan secara keseluruhan dan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko lain untuk disfungsi ereksi.

"Penyakit gusi dapat menyebabkan adanya masalah pada aliran darah di gusi. Ada kemungkinan bahwa mereka yang mengalami penyakit gusi juga mengalami masalah aliran darah di bagian tubuh lain, salah satunya penis," kata Dr Bruce Kava, ketua Urologi University of Miami Miller School of Medicine.

3. Istri terlalu akrab dengan teman-teman suami

Studi yang dilakukan terhadap 3.000 pria dan telah dipublikasikan dalam American Journal of Sociology menjelaskan bahwa ketika seorang wanita menghabiskan waktu bersama teman-teman suaminya, ini akan membuat sang suami cemburu hingga mengalami disfungsi ereksi, terutama pada pria berusia tua.

4. Bersepeda

Sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine menjelaskan bahwa bersepeda jarak jauh dapat meningkatkan risiko DE.

Sebanyak 4 persen pesepeda pria yang menghabiskan setidaknya tiga jam per minggu untuk bersepeda mengalami DE tingkat sedang. Sementara hanya 1 persen pelari saja yang mengalaminya.

Saat duduk di kursi sepeda, anda menanggung berat badan pada saraf dan arteri yang membawa darah ke penis. Seiring berjalannya waktu, pembuluh-pembuluh ini dapat menjadi rusak dan mengakibatkan adanya penurunan aliran darah ke penis sehingga muncul DE.

5. Diabetes

Menurut National Institutes of Health, pria yang memiliki diabetes, dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk mengalami DE dibandingkan pria yang tidak mengidap diabetes. Buruknya pengaturan kadar gula darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk mengontrol ereksi dan mengatur aliran darah ke penis.

6. Tekanan darah tinggi

Kesehatan pembuluh darah dan aliran darah sangat penting untuk bisa mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merusak pembuluh darah yang tidak terkontrol dalam tubuh, membuatnya menjadi kurang elastis dan kurang mampu mengangkut darah.

Lakukan perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan sehat dan berolahraga lebih banyak untuk membantu menurunkan tekanan darah. Sehingga risiko anda untuk terkena DE juga akan menurun.

7. Depresi

Menurut Cleveland Clinic Foundation, sebanyak 61 persen orang dengan depresi berat sangat mungkin untuk mengalami masalah seksual. Sebab depresi dapat juga mempengaruhi gairah seorang pria untuk mau melakukan hubungan intim.(fny/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Mulai Mimpi Basah, Pendidikan Seks Harus Lebih Detil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler