jpnn.com, KUDUS - Nasib Marni (bukan nama sebenarnya) sungguh apes. Dia menanggung derita karena suaminya, Marno (nama samaran) berselingkuh.
Derita Marni bertambah karena Marno sering membawa sang selingkuhan ke rumah. Marno dan selingkuhannya, Santi (nama samaran) juga sering begituan di rumah.
BACA JUGA: Wahai Suami, Maksimalkan Pisang agar Istri Melayang di Ranjang
Marni sendiri menikah dengan Marno karena “kecelakaan”. Awalnya mereka berpacaran. Namun, Marni dan Marno kebablasan.
Marni hamil. Marno mau tak mau harus bertanggung jawab. Mereka lantas menikah.
BACA JUGA: Suami Punya Banyak Gaya di Ranjang, Istri Sampai Lemas
Kehidupan pada awal pernikahan berjalan mulus. Mereka tinggal dengan damai di Kudus, Jawa Tengah.
Namun, seiring waktu berjalan, Marno menunjukkan perubahan sikap. Marno yang awalnya romantis berubah menjadi cuek.
Tidak ada lagi rayuan gombal kepada Marni. Tidak ada pula pujian yang menyenangkan hati Marni.
Usut punya usut Marno ternyata menjadi hubungan terlarang dengan Santi.
Mereka berkenalan di sebuah warung kopi. Awalnya Marno hanya sering menggoda Santi.
Bak gayung bersambut, Santi ternyata juga menanggapi perasaan yang diangsurkan oleh Marno.
Mereka pun berpacaran. Dalam bahasa kekinian, Marno dan Santi menjalani backstreet.
Namun, Marno kian hari makin berani. Dia bahkan tidak segan membawa Santi ke rumah.
Marni tentu saja sewot. Dia jengkel bukan kepalang. Meskipun demikian, Marni tidak mau bercerai dengan Marno.
Dia beralasan kasihan pada anaknya. Marni ingin jabang bayinya memiliki ayah yang sah.
Marni pun hanya bisa memendam perasaannya dengan pilu yang tiada tara.
“Saya terus berdoa agar suami sadar dan bertobat,” ujar Marni beberapa waktu lalu. (ks/sub)
Redaktur & Reporter : Ragil