jpnn.com, SURABAYA - Sebenarnya sih wajar seorang istri rajin merawat tubuh. Bahkan sangat perlu agar suami semakin betah di rumah, tak mengedip-kedipkan mata ke istri tetangga.
Meski demikian, seorang istri juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi suami. Jangan seperti Karin, 36, ini.
BACA JUGA: Remuk Hati Memergoki Istri Bercinta di Dapur
Sudah tahu Donwori tak mampu membiayai, ia tetap saja memaksa untuk melakukan perawatan yang harganya juta-jutaan.
Ismaul Choiriyah - Wartawan Radar Surabaya
BACA JUGA: Godaan Maut Istri Bikin Suami Lemas tak Berdaya
Donwori, pria tinggi kurus ini memilih jalan untuk meninggalkan Karin, lantaran tak mampu lagi membiayai gaya hidup sang istri yang kelewat mewah.
Maklum, Donwori sehari-harinya hanya bekerja sebagai sopir. Sudah pasti menjadi kewalahan dengan perubahan sikap Karin yang semakin hari semakin neko-neko.
BACA JUGA: Suami Pergoki Istri Sedang Asyik Video Call Tanpa Busana
“Dulu tidak pernah melakukan perawatan-perawatan gitu. Baru sekarang saja kok bergaya segala,” ujarnya saat berada di warung kopi depan Pengadilan Agama Kelas Satu Surabaya.
Donwori menjelaskan, perubahan gaya hidup istrinya ini bermula ketika Karin mulai berhubungan dengan teman-teman semasa SMA-nya. Teman-teman Karin yang memiliki kehidupan borjuis pun memaksa Karin utuk mengikuti gaya hidup mereka.
“Tidak tahu kenapa bisa ngumpul lagi mereka. Akhirnya diajak nyalon, diajak perawatan, tuku tas juta-jutaan, sobo restoran,” keluh Donwori.
Karena perubahan gaya hidup inilah, uang belanja yang diberikan Donwori selalu habis sebelum genap satu bulan. Merasa Kurang, Karin pun sempat meminta Donwori untuk menambah uang belanja dan selalu diikuti dengan marah berhari-hari jika keinginannya tak dipenuhi oleh Donwori.
“Minta tambah uang belanja, sekali dua kali tak kasih, tapi lama-lama minta terus ya tekor,” imbuh pria asal Karang Pilang, Surabaya, Jatim, ini
Putus asa dengan kehidupan Karin yang kian hari kian hedonis, Donwori pun mulai angkat suara. Ia akhirnya meminta Karin untuk hidup sederhana seperti sebelumnya dan berhenti bergaul dengan teman-teman yang mengajaknya hidup berfoya-foya. Dilarang begitu, Karin malah marah-marah.
“Dia ngeyel, katanya orang perempuan memang begitu (bergaya hedonis), tapi ya kira-kiralah,” imbuhnya.
Berkali-kali Donwori mengingatkan Karin, namun berkali-kali juga keduanya berakhir dengan perselisihan. Hingga akhirnya Donwori memutuskan untuk mundur teratur.
“ Kalau memang tak atur gak mau, mending disudahi saja sampai di sini. Bisa remuk badan nuruti keinginannya terus,” kata Donwori. (*/hen/sb/is/jek/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jarang Pulang, di Luar Rumah Digoyang
Redaktur : Tim Redaksi