jpnn.com, JAKARTA - Nasib Eko Mardiono makin merana saja. Sudah lebih 30 tahun mengabdi dan belum diangkat PNS, honorer K2 asal Surabaya ini kini ditimpa musibah. Istrinya divonis tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.
Eko bersama anaknya pun harus diisolasi mandiri di rumah karena mencegah penularan Covid-19.
BACA JUGA: Titi Honorer K2 Beber Ketentuan Pasal 100 PP Manajemen PPPK
"Istri saya berjuang di garis depan memerangi corona, sekarang lagi di rumah sakit. Sudah 12 hari ini diopname. Saya dan anak-anak lagi menjalani karantina di rumah. Semoga badai ini cepat berlalu," tutur Eko kepada JPNN.com, Jumat (5/6).
Eko yang merupakan koordinator wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur ini pun mengimbau rekan-rekannya untuk tetap waspada. Apalagi banyak honorer K2 yang jadi garda terdepan melawan Covid-19.
BACA JUGA: Revisi UU ASN Dinilai Hanya Sandiwara, Honorer K2 Fokus ke PPPK Saja
"Saya mohon teman teman jaga kesehatan. Tolong ikuti imbauan pemerintah untuk selalu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan selalu minum vitamin. Corona itu musuh yang tidak tampak," tuturnya.
Diceritakannya, istrinya yang merupakan pegawai tetap salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Tugasnya bagian logistik di rumah sakit.
BACA JUGA: Video Keke Bukan Boneka Lenyap dari YouTube, Kekeyi Minta Bantuan Anji
"Kadang istri saya keluar bersama sopir rumah sakit untuk beli keperluan rumah sakit. Seringkali juga menerima permintaan kebutuhan dokter maupun perawat," terangnya.
Eko menambahkan, karena tugas itulah yang membuat istrinya selalu kontak fisik dan berhubungan dengan orang yang kelihatan sehat tetapi terpapar Covid-19.
"Istri saya memang tenaga nonmedis. Namun, resikonya sama besar dengan yang tenaga medis. Makanya kami semua kaget, ketika istri divonis tertular Corona," ujarnya dengan nada sedih.
Eko mengaku bersyukur, kondisi istrinya berangsur-angsur membaik tetapi harus jalani perawatan. Keluarga pun belum bisa besuk.
"Saya baru tahu istri kena Covid-19 saat izin diantar anak ke rumah sakit. Setelah itu sudah enggak ketemu. Untung ada handphone, jadi bisa memantau perkembangan istri lewat handphone. Kami juga kan masih diisolasi di rumah," bebernya.
Dari kejadian ini, Eko pun meminta pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada honorer K2 yang berada di garda terdepan. Yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien saja bisa kena corona. Apalagi para tenaga kesehatan yang sehari-harinya melayani pasien.
"Semoga pemerintah bisa memberikan penghargaan kepada honorer K2 yang tetap setia bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kendati resiko tertular Corona semakin besar," tandasnya.(esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad