jpnn.com, SURABAYA - Sephia hanya bisa pasrah ketika harus menikah dengan Donwori. Dia tidak kuasa melawan kehendak ayahnya, Donjuan.
Meski Donwori bukanlah tipenya, Sephia mau tidak mau tetap harus menuruti keinginan ayah tercintanya.
BACA JUGA: Kisah Pria Tua Pemilik Kos Sering Masuk Kamar Wanita Muda
Akan tetapi, sikap pasrah Sephia justru berakibat fatal. Rumah tangganya hancur meski belum genap setahun.
Sephia mengaku kurang sreg dengan kondisi fisik Donwori yang tidak sesuai dengan seleranya.
BACA JUGA: Istri Lebih Pilih Busana Trendi Daripada Belaian Suami
“Bapak bilang bahwa Donwori orangnya baik. Ya, iya, baik. Namun, baik saja tidak cukup. Aku saja enggak sreg, kok,” kata Sephia di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya belum lama ini.
Sephia menjelaskan, pernikahannya dengan Donwori juga termasuk sangat terburu-buru.
BACA JUGA: Menikah Tanpa Restu Orang Tua, Menantu Dikirimi Jin Jahil
Sephia mengaku belum terlalu ingin menikah. Walakin, dia tiba-tiba didatangi oleh keluarga Donwori untuk lamaran.
Keluarga Sephia ternyata menerima lamaran itu. Usut punya usut, ayah Sephia ternyata sudah merencanakan lamaran tersebut.
Setelah itu orang tua Donwori bergerak cepat untuk menentukan vendor dan menyewa gedung.
“Mereka senang. Calon pengantin perempuannya masih muda, cantik dan mau dinikahi sama anaknya yang superbiasa itu,” lanjut Sephia.
Singkat cerita, Sephia dan Donwori menikah. Sephia mengakui Donwori memang laki-laki baik.
Menurut Sephia, Donwori kerap mengalah. Namun, cinta memang tidak bisa dipaksakan.
Malam pertama pun menjadi yang terakhir bagi pasangan asal Surabaya, Jawa Timur, itu.
Sephia memilih mengajukan gugatan cerai daripada harus menahan siksa batin selama hidup bersama Donwori.
“Perasaanku cuma buat pacarku yang terpaksa berpisah gara-gara nikah ini,” kata Sephia. (opi/sb/is/jay/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Istri Ogah Disentuh Suami Setelah Rasakan Servis PIL
Redaktur : Tim Redaksi