JAMBI - Kekerasan dalam rumah tangga dan hampir berujung maut terjadi. Kali ini Hamsyah (40), pedagang tirai bambu hampir tewas ditikam sang istri, Halimah (36) menggunakan senjata tajam, Rabu (6/3). Hamsyah mengalami luka tusuk serius dibagian leher, dada kanan dan kening hingga dilarikan warga ke rumah sakit. Penikaman itu diduga karena masalah keluarga dan cemburu sang istri terhadap korban yang jarang pulang.
Pantauan Jambi Independent (Grup JPNN) di tempat kejadian perkara di rumah kontrakan, Jalan Pangeran Antasari No 58 RT 33 Talang Banjar, Jambi Timur, setelah mendapat informasi dari warga sekitar. Ditempat kejadian, polisi melakukan oleh TKP di dalam rumah bendeng yang dikontrakan korban bersama istri dan satu kepala keluarga lainnya.
Didepan TV tempat kejadian, polisi mengamankan satu pisau berukuran sekitar 30 cm, bantal dan kasur yang terdapat bekas darah. Diduga korban ditikam ketika sedang berbaring di depan TV.
“Kejadiannya sekitar jam dua belas, ada suara ribut-ribut keras seperti orang mengerang gitu,” kata Saminem (50), tetangga kontrakan korban.
Saat ditemukan warga, pisau masih menancap pada leher korban. Usai kejadian, pelaku Halimah langsung melarikan diri dan meninggalkan dua orang anak perempuannya yang berumur 3,5 tahun dan bayi perempuan berumur 15 hari.
“Dia ini dengan suaminya baru dua bulan ngontrak di sini. Kabarnya, ini gara-gara suaminya jarang pulang dan ini baru pulang setelah dua hari. Setelah itu dio lari dan ini anaknya baru 15 hari ditinggalkan,” tambahnya sambil menunjuk bayi digendongannya.
Sedangkan Ahmad (38), warga yang tinggal satu kontarakan mengatakan dia baru mengetahui kejadian itu dari istrinya, Metti. Korban Hamsyah merupakan saudara sekaligus atasannya yang menjadi kepercayaan untuk menjual tirai bambu menggunakan sepeda motor.
“Kami ini satu dusun dan tinggal satu rumah di kontarakan ini. Dio kepercayaan bos untuk jualan. Kejadian ini baru tau setelah istri ngasih tahu,” akunya. Antara korban dan pelaku ditambahkannya berasal dari satu desa di Desa Rantau Durian, Kayu Agung, Komering Ilir, Sumsel.
Ahmad, Ketua RT 33 mengaku baru mengetahui setelah dipanggil warga. Saat datang, korban sudah berada di atas mobil dan pertamakali dilarikan ke klinik Sadiman, Talang Banjar. Namun karena tidak ada ruangan, korban dilarikan ke RS Bratanata. Kemarin (6/3), dipindahkan ke Unit Gawat Darurat RS Raden Mattaher Jambi.
Kapolsek Jambi Timur Kompol Ferry Ferdian, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sejumlah barang bukti, berupa pisau, kasur tipis dan bantal dan yang terdapat bercak darah disita. Selain itu, juga mengamankan KTP korban. “Sekarang masih dilakukan penyelidikan, para saksi seperti Metti yang satu rumah dengan pelaku dan korban, ketua RT dan tetangga akan dimintai keterangan sebagai saksi,” tegasnya. Motif penikaman antara suami istri itu masih didalami. (pia/ira)
Pantauan Jambi Independent (Grup JPNN) di tempat kejadian perkara di rumah kontrakan, Jalan Pangeran Antasari No 58 RT 33 Talang Banjar, Jambi Timur, setelah mendapat informasi dari warga sekitar. Ditempat kejadian, polisi melakukan oleh TKP di dalam rumah bendeng yang dikontrakan korban bersama istri dan satu kepala keluarga lainnya.
Didepan TV tempat kejadian, polisi mengamankan satu pisau berukuran sekitar 30 cm, bantal dan kasur yang terdapat bekas darah. Diduga korban ditikam ketika sedang berbaring di depan TV.
“Kejadiannya sekitar jam dua belas, ada suara ribut-ribut keras seperti orang mengerang gitu,” kata Saminem (50), tetangga kontrakan korban.
Saat ditemukan warga, pisau masih menancap pada leher korban. Usai kejadian, pelaku Halimah langsung melarikan diri dan meninggalkan dua orang anak perempuannya yang berumur 3,5 tahun dan bayi perempuan berumur 15 hari.
“Dia ini dengan suaminya baru dua bulan ngontrak di sini. Kabarnya, ini gara-gara suaminya jarang pulang dan ini baru pulang setelah dua hari. Setelah itu dio lari dan ini anaknya baru 15 hari ditinggalkan,” tambahnya sambil menunjuk bayi digendongannya.
Sedangkan Ahmad (38), warga yang tinggal satu kontarakan mengatakan dia baru mengetahui kejadian itu dari istrinya, Metti. Korban Hamsyah merupakan saudara sekaligus atasannya yang menjadi kepercayaan untuk menjual tirai bambu menggunakan sepeda motor.
“Kami ini satu dusun dan tinggal satu rumah di kontarakan ini. Dio kepercayaan bos untuk jualan. Kejadian ini baru tau setelah istri ngasih tahu,” akunya. Antara korban dan pelaku ditambahkannya berasal dari satu desa di Desa Rantau Durian, Kayu Agung, Komering Ilir, Sumsel.
Ahmad, Ketua RT 33 mengaku baru mengetahui setelah dipanggil warga. Saat datang, korban sudah berada di atas mobil dan pertamakali dilarikan ke klinik Sadiman, Talang Banjar. Namun karena tidak ada ruangan, korban dilarikan ke RS Bratanata. Kemarin (6/3), dipindahkan ke Unit Gawat Darurat RS Raden Mattaher Jambi.
Kapolsek Jambi Timur Kompol Ferry Ferdian, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sejumlah barang bukti, berupa pisau, kasur tipis dan bantal dan yang terdapat bercak darah disita. Selain itu, juga mengamankan KTP korban. “Sekarang masih dilakukan penyelidikan, para saksi seperti Metti yang satu rumah dengan pelaku dan korban, ketua RT dan tetangga akan dimintai keterangan sebagai saksi,” tegasnya. Motif penikaman antara suami istri itu masih didalami. (pia/ira)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajudan Bupati Positif Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi