jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengaku prihatin dengan maraknya isu mahar politik antara calon kepala daerah dengan partai. Pria yang karib disapa dengan panggilan Bamsoet itu mengatakan, persoalan mahar politik sebenarnya sudah melampaui batas etika dalam berpolitik.
"Ke depan barangkali harus ada kesadaran yang tinggi dan bersama-sama kita jaga etik berpolitik bahwa demokrasi tidak bisa diperjualbelikan dan ditransaksikan," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/1).
Politikus Partai Golkar itu mengaku waswas bahwa maraknya mahar politik bakal merusak kemurnian demokrasi. Karena itu, Bamsoet berharap agar ke depan partai politik lebih mengedepankan kader sendiri dan tidak memungut biaya dalam mengusung bakal calon kepala daerah.
BACA JUGA: Ketua DPR Perintahkan Komisi IV dan VI Bahas Impor Beras
Mantan ketua Komisi III DPR itu menegaskan, tak semestinya partai malah meminta mahar dari kader sendiri yang mau maju di pilkada. Sebab, partai politik yang meminta mahar dari kader sendiri sama saja dengan mencari keuntungan.
"Kalau itu terjadi, tujuan partai politik dalam melaksanakan demokrasi dan menyejahterahkan rakyat akan berubah menjadi mendirikan perusahaan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya," ungkapnya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Please, Tak Usah Cemburu Jatah Menteri Golkar Bertambah
BACA JUGA: Aturan Sudah Bagus, Kok Praktik Mahar Politik Masih Ada?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Baru Tajir Banget, Hobinya Koleksi Mobil
Redaktur : Tim Redaksi