Isu Trauma dari Koster Konon Bikin Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Jumat, 31 Maret 2023 – 12:12 WIB
Logo Piala Dunia U-20 2023 Indonesia. Foto: PSSI

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat tanah air tengah kecewa setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Di tengah keriuhan tersebut, salah satu pegiat media sosial, Rudi Valinka membocorkan hal yang mendasari FIFA batal menjadikan Indonesia sebagai host Pildun U-20.

BACA JUGA: Kode dari FIFA Soal Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Pengganti Indonesia

Melalui sebuah utasan di akun Twitter @kurawa, Rudi menyebut pernyataan dari salah satu kepala daerah yang membuat FIFA mencoret Indonesia.

Rudi pun sudah mengonfirmasi kepada JPNN, bahwa utasan tersebut memang benar dia yang menulisnya.

BACA JUGA: FIFA Coret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS: Masih Ada Kompetisi Lain

Rudi mengatakan FIFA menolak mengadakan Piala Dunia U20 di Indonesia karena pernyataan dari Gubernur Bali Wayan Koster.

"Keriuhan pro kontra pelaksanaan drawing U-20 di Indonesia selama beberapa hari pasca-penolakan Gubernur Bali Wayan Koster benar-benar dipantau oleh FIFA," tulis Rudi pada 30 Maret 2023.

BACA JUGA: Plt Menpora Berharap Ada Kabar Agak Menyejukkan dari FIFA, Apa Itu?

"Konon mereka menerjunkan tim intelejen maupun konsultan swasta untuk lakukan assessment kelayakan Indonesia menjadi tuan rumah," sambung pegiat medsos tersebut.

Wayan Koster awalnya menolak karena alasan anti-penjajahan yaitu kedatangan Timnas Israel U20 yang mengikuti ajang Piala Dunia U20.

Kemudian Wayan Koster kembali mengungkapkan alasan selanjutnya yaitu karena trauma.

Menurut Wayan Koster masyarakat Bali masih trauma akibat bom Bali di Legian yang menewaskan banyak korban. Hal itu disampaikan oleh Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP.

"Tanggal 28 Maret, tiba-tiba tsunami isu itu datang dengan statement Wayan Koster yang mengirim pesan yang paling ditakutkan oleh bule: kalau Bali trauma dengan bom Bali di Legian," ujar Rudi.

"Pernyataan Wayan Koster walau disampaikan oleh sekjen partai ini bagi FIFA adalah pesan final kalau Bali saja tidak aman maka seluruh Indonesia juga tidak aman," lanjut Rudi dalam utasannya di akun Twitter @kurawa.

Dia mengungkapkan bahwa beberapa jam setelah berita Wayan Koster menyebar, FIFA langsung menghapus teaser soundtrack Piala Dunia U-20 yang dibawakan oleh Weird Genius, Tiara, Lyodra, dan Ziva.

Sementara Gubernur Bali Wayan Kos ter angkat bicara setelah FIFA mencoret nama Indonesia dalam daftar tuan rumah Piala Dunia U20.

Koster menegaskan alasannya menolak Timnas Israel bermain di Bali, setelah trending topic dan menjadi bahasan suporter Timnas Indonesia sejak Rabu (29/3) malam.

Pertama, politikus PDI Perjuangan ini menyebut UUD 1945. Menurut dia, UUD 1945 secara jelas menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Namun, di lain sisi, Zionis Israel bertahun-tahun menguasai tanah Palestina.

Hal tersebut tidak sesuai dengan konstitusi Republik Indonesia dan Prinsip Bung Karno.

Gubernur Koster blak-blakan menegaskan tidak menolak status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, di mana Stadion Kapten Dipta, Gianyar, menjadi salah satu venue bersama lima stadion lain.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu bahkan tidak ingin status tuan rumah Indonesia dicabut.

Koster hanya menolak Tiimnas Israel bertanding di Bali, tetapi tidak dengan ajang Piala Dunia U20.

“Saya tidak berharap FIFA membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U20 di Indonesia, meskipun pemerintah pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan Presiden FIFA,” ujar Gubernur Koster, dikutip dari JPNN Bali, Kamis (30/3).

Kedua, kehadiran Timnas Israel membahayakan keamanan dan keselamatan warga Bali.

Menurut Gubernur Koster, kehadiran Timnas Israel berpotensi menjadi sasaran pihak lain.

Koster di lain sisi tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk gangguan dan keselamatan warga.

“Saya tidak bisa menoleransi potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali yang berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini dalam upaya memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali yang baru pulih dan bangkit dari pandemi Covid-19,” kata Koster.

Meski menerima cacian dan hujatan suporter, Koster tetap memberikan terima kasih, terutama kepada pihak-pihak yang mendukung keputusannya selama ini. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: FIFA Menerapkan Standar Ganda Soal Israel


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler