Isyana Sarasvati dan Hukum 10 Ribu Jam

Jumat, 18 Maret 2016 – 10:17 WIB
Isyana Sarasvati. FOTO: Fedrik Tarigan/JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA – Kesuksesan penyanyi Isyana Sarasvati, 22, tidak datang begitu saja. Menurut perempuan dengan citra antijaim (jaga image) itu, sejak kecil dirinya menerapkan hukum 10 ribu jam. Artinya, untuk menjadi ahli, seseorang perlu melakukan kegiatan yang ditekuninya minimal 10 ribu jam. 

Kata Isyana, sejak usianya tujuh tahun, dia berlatih musik minimal 8–12 jam per hari. Dia sudah sangat terbiasa menjalani karantina. 

BACA JUGA: Walah, Nggak Ada yang Tahu Superman Sedang di Times Square

Masuk ke sebuah ruangan khusus dan berlatih musik serta vokal dengan serius. ”Secara teknis, ibu yang menghitung. Asumsinya, 10 ribu jam terpenuhi saat saya berusia 15 tahun,” ucap Isyana dalam kunjungannya ke redaksi Jawa Pos di Surabaya kemarin (17/3). 

Benar saja. Saat berusia 15 tahun, Isyana mendapatkan hasil dari latihan 10 ribu jam itu. Komposisi ciptaannya yang berjudul Wings of Your Shadow masuk 12 besar komposisi terbaik dalam sebuah festival musik internasional di Jepang. 

BACA JUGA: Dua Penyanyi ini Resmi jadi Duda

Setelah itu, berbagai prestasi pun dia raih. Termasuk, beasiswa sekolah musik di Nanyang Academy of Fine Art Singapore 

untuk gelar diploma dan sarjana yang diraihnya pada Mei 2015 di Royal College Music of Music London.
Setelah dia mengeluarkan single dan album Explore!, namanya semakin dikenal orang. Namun, sebelum menjadi solois pop perempuan seperti sekarang, sebenarnya bungsu di antara dua bersaudara itu punya nama sebagai penyanyi klasik. 

BACA JUGA: Dulu Salah Sebut Nama, Sekarang Miss Colombia Siap ke Hollywood

”Saya tetap menyanyi klasik. Suara sopran saya juga berguna untuk album pertama itu,” ujarnya. 

Isyana masih sering menerima undangan tampil untuk konser musik klasik. Yang terdekat adalah sebuah show di Singapura pertengahan bulan depan. Lalu, kenapa bikin album pop? ”Album ini gambaran pikiran dan mindset saya yang saat ini sedang berumur 22 tahun,” ucap Isyana.

Lagu-lagu yang dia ciptakan berdasar pengalaman sendiri, lingkungan, dan imajinasi. Dalam album-album selanjutnya, genre yang muncul bisa jadi berbeda. ”Bakal ada waktunya saya bikin album dengan suara sopran juga,” imbuh adik vokalis Banda Neira Rara Sekar Larasati itu. 

Menurut dia, menjadi penyanyi klasik atau pop sama-sama menyenangkan. Tapi, soal fans, Isyana bilang bahwa fans musik pop lebih seru. ”Kalau di musik klasik, setelah tampil memuaskan, kita didatangi, diajaksalaman,laludiucapincongratulation,” tutur dia. ”Nah, kalau di musik pop, fansnya heboh. Jerit-jeritan gitu, bikin makin bersemangat nyanyi,” ujar teman duet 

Rayi RAN dalam lagu Kau Adalah itu. Mencipta lagu dalam bahasa Inggris bukan hal susah bagi Isyana. Apakah itu jadi bekal go international

”Saya bingung apa yang disebut go international. Di era digital ini, lagu saya sudah didengar teman dan fans di luar negeri. Itu jadinya sudah go international belum?” jawabnya, lalu tertawa. (ina/c11/ayi) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Mpok Elly Dibobol, Ferry Anggara Merasa Bersalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler